• News

Uni Eropa Berupaya Menangkan Hati Hongaria untuk Dapatkan Dukungan Keanggotaan Ukraina

Yati Maulana | Kamis, 14/12/2023 19:05 WIB
Uni Eropa Berupaya Menangkan Hati Hongaria untuk Dapatkan Dukungan Keanggotaan Ukraina Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban berpidato di depan parlemen di Budapest, Hongaria, 13 Desember 2023. Foto: Reuters

BRUSSELS - Hongaria pada Rabu,13 Desember 2023, berselisih dengan sesama anggota Uni Eropa mengenai upaya Ukraina untuk bergabung dengan blok kaya tersebut. Perselisihan itu dapat menghambat upaya Kyiv untuk menjadi anggota dan akan membayangi KTT Uni Eropa.

Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban menegaskan kembali penolakannya untuk menawarkan aksesi jalur cepat kepada negara tetangganya, Ukraina, pada pertemuan puncak minggu ini, dengan mengatakan kepada parlemen bahwa hal ini tidak akan menguntungkan kepentingan Hongaria atau 27 negara anggota UE.

Ketika kedua belah pihak berusaha keras, harapan Ukraina untuk mendapatkan bantuan keuangan dan militer yang sangat dibutuhkan untuk melawan pasukan invasi Rusia berada di ujung tanduk.

"Sikap kami jelas. Kami tidak mendukung masuknya Ukraina ke dalam UE dengan cepat," kata Orban, seorang nasionalis konservatif yang merupakan sekutu terdekat Presiden Rusia Vladimir Putin di UE, dalam sebuah postingan di Facebook.

Orban dan para pemimpin Uni Eropa lainnya mulai tiba di Brussel pada Rabu malam untuk menghadiri pertemuan puncak yang secara resmi dibuka pada hari Kamis.

Orban mengancam akan memblokir proposal yang memungkinkan Kyiv memulai perundingan aksesi dan menerima bantuan keuangan dan militer dalam jumlah besar dari anggaran UE.

Kyiv ingin bergabung dengan UE dan membangun aliansi dengan Barat karena negara tersebut semakin menjauhkan diri dari bekas republik Soviet, Rusia, sementara dukungan ekonomi sebesar 50 miliar euro ($54 miliar) dan 20 miliar euro untuk militer Ukraina akan sangat penting untuk upaya perang mereka.

Berbicara di Brussel, Perdana Menteri baru Polandia Donald Tusk menyebut Orban sebagai "politisi yang sangat pragmatis" dan mengatakan ia akan berusaha menemukan cara untuk memenangkan hatinya.

“Apatisme terhadap Ukraina tidak dapat diterima,” kata Tusk, seraya menambahkan bahwa ia akan berusaha meyakinkan “beberapa negara anggota” mengenai perlunya membantu negara tersebut.

Dalam sebuah teguran terhadap Hongaria, Kanselir Jerman Olaf Scholz sebelumnya mengatakan perlunya pengambilan keputusan yang lebih banyak oleh mayoritas yang memenuhi syarat di UE untuk mencegah satu negara mempunyai hak veto terhadap isu-isu seperti aksesi.

“Parlemen nasional masih memiliki keputusan akhir, namun satu negara tidak lagi dapat menghalangi setiap langkah yang diambil,” katanya kepada anggota parlemen Jerman.

KEKHAWATIRAN UKRAINA
Dalam upaya untuk meredakan ketegangan, eksekutif Uni Eropa membuka akses Budapest terhadap pendanaan sebesar 10 miliar euro yang sebelumnya dibekukan karena kekhawatiran Orban telah merusak checks and balances demokrasi.

Ukraina khawatir bahwa dukungan militer Barat akan berkurang hampir dua tahun setelah invasi besar-besaran Rusia, dan Presiden Volodymyr Zelenskiy mengunjungi Washington minggu ini untuk mencoba mendesak Kyiv agar meminta lebih banyak bantuan.

Dia mengatakan dalam kunjungannya ke Oslo bahwa Kyiv telah melakukan apa yang diminta dalam perjalanan menuju perundingan aksesi UE, dan bahwa Hongaria tidak punya alasan untuk menghalangi upaya Ukraina untuk bergabung.

"Dari pihak kami, kami sangat konstruktif. Kami telah melakukan segalanya, kami menyelesaikan rekomendasi Uni Eropa," kata Zelenskiy.

Seorang diplomat senior UE mengatakan bahwa akan ditemukan cara untuk mendapatkan pendanaan ke Ukraina dan menghindari blokade apa pun dari Hongaria.

“Bagaimanapun, kami akan menemukan cara untuk memberikan uang kepada Ukraina. Ada berbagai pilihan,” kata diplomat itu, termasuk kemungkinan kesepakatan sampingan oleh 26 anggota UE di luar kerangka anggaran utama blok tersebut.

FOLLOW US