• Kabar Desa

Kemendes PDTT Genjot PAD Lewat BUMdes

Budi Wiryawan | Senin, 11/12/2023 23:35 WIB
Kemendes PDTT Genjot PAD Lewat BUMdes Sekretaris BPSDM Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Asnawi Sabil memberikan sambutan sekaligus membuka acara Diseminasi Sistem Pembelajaran Mandiri Masyarakat Melalui Dana Desa Untuk Mendukung Percepatan Pembangunan Ekonomi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmingrasi di Kantor Desa Pucungrejo Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah, Sabtu (10/6/2023). (Foto: Humas Kemendes PDTT)

PANDEGLANG - Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kemendes PDTT terus mendorong peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui Badan Usaha Milik Desa (Bumdes).

Upaya ini dilakukan lewat pelatihan BUM Desa Angkatan XX Tahun 2023 di Kabupaten Pandeglang, Banten oleh Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Jakarta beberapa waktu lalu.

"Pelatihan ini diikuti oleh para pengurus BUM Desa yang berada di Kabupaten Pandeglang yang berasal dari 15 Desa dalam enam kecamatan dengan mengirimkan perwakilan sebanyak dua orang per BUM Desa," terang Sekretaris BPSDM, Kementerian Desa, PDTT Asnawi Sabil pada Minggu (10/12/2023).

Dia menyebut, peserta pelatihan merupakan BUM Desa yang masih berstatus perintis. Sehingga materi yang diberikan merupakan materi untuk BUM Desa pemula yang kontribusi ke PAD belum relatif besar.

"Pelaksanaan pelatihan diawali secara online dengan materi mengenai regulasi-regulasi yang berkaitan dengan BUM Desa, khususnya mengenai status badan hukum BUM Desa seperti yang tertuang pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 11 Tahun 2021," imbuh dia.

Selain itu, pada kegiatan tersebut juga diberikan pemahaman terkait dengan Permendesa No. 3 Tahun 2021 dan Kepmendesa Nomor 145 Tahun 2022 mengenai pemeringkatan BUM Desa. Materi selanjutnya mengenai mindset wirausaha, yakni cara membentuk pola pikir sebagai dasar dalam mengembangkan usaha yang akan dijalankan oleh BUM Desa.

"Pada kegiatan juga diberikan materi mengenai penggalian potensi desa untuk dapat dimanfaatkan oleh BUM Desa dan dilanjutkan dengan materi mengenai studi kelayakan usaha," ujar dia.

"Hal ini agar setiap unit usaha yang akan dijalankan oleh BUM Desa sudah melalui riset terlebih dahulu, sehingga faktor kerugian yang mungkin dapat terjadi dapat diminimalisir," sambung dia.

Menurut dia, materi yang diberikan pada saat pelatihan secara tatap muka lebih berfokus pada praktik yang dilaksanakan secara langsung oleh peserta. Misalnya praktik bagaimana cara untuk menggali potensi-potensi yang ada di desa, praktik menghitung kelayakan usaha dengan menggunakan aplikasi, dan praktik membuat Bisnis Model Canvas dari suatu unit usaha.

"Harapannya hal itu agar dapat dipraktikkan secara langsung di desanya masing-masing," tutup dia.

FOLLOW US