• News

Puluhan Bayi Prematur Dievakuasi dari Rumah Sakit al-Shifa ke Gaza Selatan

Tri Umardini | Senin, 20/11/2023 06:01 WIB
Puluhan Bayi Prematur Dievakuasi dari Rumah Sakit al-Shifa ke Gaza Selatan Tiga puluh satu bayi prematur di Rumah Sakit al-Shifa di Gaza utara telah dievakuasi, bersama dengan tiga dokter dan dua perawat. (FOTO: REUTERS)

JAKARTA - Pasien paling rentan di Rumah Sakit al-Shifa – puluhan bayi lahir prematur dalam kondisi kritis – telah dievakuasi ke selatan Jalur Gaza.

Dari 39 bayi yang ditinggalkan tanpa inkubator ketika Rumah Sakit al-Shifa kekurangan bahan bakar dan pasokan medis setelah pasukan Israel melakukan penggerebekan pada hari Rabu (15/11/2023), 31 bayi berhasil keluar.

Mohammed Zaqout, direktur jenderal rumah sakit di Gaza, mengatakan kepada wartawan bahwa “31 bayi prematur di Rumah Sakit al-Shifa … telah dievakuasi” bersama dengan tiga dokter dan dua perawat, dan “persiapan sedang dilakukan” bagi mereka untuk memasuki Mesir.

Tareq Abu Azzoum dari Al Jazeera, melaporkan dari Rumah Sakit Nasser di Gaza selatan, mengatakan bayi-bayi tersebut sedang dalam perjalanan ke rumah sakit di Gaza selatan.

Enam ambulans Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) mengangkut mereka, dalam upaya yang dikoordinasikan dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa, kata kelompok itu dalam sebuah postingan di halaman Facebook-nya.

Pasukan Israel memerintahkan para dokter, pasien dan pengungsi di Rumah Sakit al-Shifa Gaza untuk mengevakuasi kompleks medis, memaksa beberapa orang untuk pergi dengan todongan senjata, kata dokter dan pejabat Palestina kepada Al Jazeera pada hari Sabtu (18/11/2023).

Tim WHO yang mengunjungi rumah sakit tersebut pada hari Sabtu melaporkan bahwa masih ada ratusan pasien di sana, termasuk banyak pasien yang berada dalam kondisi sangat kritis, pasien trauma dengan luka infeksi parah, dan lainnya dengan cedera tulang belakang yang tidak dapat bergerak.

“Pasien dan staf kesehatan yang mereka ajak bicara sangat ketakutan akan keselamatan dan kesehatan mereka, dan memohon untuk dievakuasi,” kata badan tersebut, menggambarkan al-Shifa sebagai zona kematian.

Dokter mengatakan empat bayi meninggal dalam penggerebekan tersebut.

Bayi-bayi tersebut dipindahkan ke selatan Gaza “sebagai persiapan untuk dipindahkan ke Rumah Sakit Emirates di Rafah”, kata PRCS.

Pada hari yang sama, Ashraf al-Qidra, juru bicara Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas, mengatakan pada konferensi pers bahwa bayi-bayi tersebut telah dipindahkan ke Rumah Sakit Tal al-Sultan di Rafah dan akan dikirim ke rumah sakit Mesir bersama keluarga mereka. (*)

 

FOLLOW US