• News

Bertekad Dobrak Bystander Effect, Sejumlah Anak Muda Deklarasikan Partai Pelita

Aliyuddin Sofyan | Rabu, 08/11/2023 23:50 WIB
Bertekad Dobrak Bystander Effect, Sejumlah Anak Muda Deklarasikan Partai Pelita Para pengurus Partai Pelita usai deklarasi dan peluncuran logo partai di Jakarta, Rabu (8/11/2023). Foto: dok. katakini

JAKARTA – Generasi Z atau generasi milenial saat ini hanya dijadikan objek politik menjelang pemilu. Bertebaran janji-janji calon pemimpin dan calon anggota dewan, serta maraknya spanduk dan baliho yang menjanjikan kesejahteraan bagi masyarakat, termasuk anak muda.

“Saat ini, kami kaum muda acapkali dijadikan komoditas politik, milenial dan Gen Z dielu-elukan sebagai pemimpin masa depan. Dirayu dan direbut perhatiannya dengan segala macam hiburan dan komedi politik yang slapstick,” kata Ketua Umum DPP Partai Pelita Ary Chandra Kurniawan usai mendeklarasikan partai tersebut di Jakarta, Rabu (8/11/2023).

Ary Chandra mengatakan, alih-alih sebagai subjek, kini anak mudah lebih banayak dijadikan sebagai objek bagi kepentingan politik, karena besarnya kekuatan dan jumlah kaum muda pada kontestasi ke depan.

Banyak yang sibuk mengklaim sebagai partai anak muda, si paling peduli dengan generasi muda dan janji-janji kampanye untuk memenangkan hati pemuda bertebaran begitu nyata.

“Tapi faktanya! Bullying semakin menjadi-jadi bahwa Gen Z sibuk mencari kekayaan instan, judi online, pinjol, rangkap jabatan, bohong, nepotisme, membangun dinasti, hutang yang banyak, kemunafikan terus berkembang,” ujar Ary Chandra.

“Kemana para pemimpin selama ini? kemana partai politik hingga bisa membiarkan ini semua terjadi?” imbuhnya.

Menurut Ary Chandra, dalam psikologi sosial, kondisi ketidakpedulian seperti ini bisa disebut sebagai fenomena bystander effect, yakni hanya melihat dan saling mengandalkan untuk menolong seseorang yang sedang membutuhkan pertolongan. Akhirnya tidak ada satu pun yang peduli dan melakukan pertolongan.

“Latar belakang kondisi sosial yang menimpa anak-anak muda dan generasi Z seperti inilah Partai Pelita dideklarasikan,” kata Ary Chandra.

Partai Pelita bertekad mendobrak bystander effect para elite terhadap anak-anak muda dan generasi Z serta milenial.

Partai Pelita harus menjadi lokomotif perjuangan meski lahir belakangan. Satu kata kunci dalam perjuangan jika kita ingin menjadi pemain global yakni dominasi. Maka Partai Pelita menegaskan harus mendominasi dan menjadi yang terdepan dalam corong perjuangan moral,” tegas Ary Chandra.

Partai Pelita harus menjadi penerang bagi suramnya masa depan akhlak generasi mendatang dan Partai Pelita berkomitmen menjadi peletak pondasi utama mental dan moral bangsa menuju peradaban emas 2045,” tutup Ary Chandra.

FOLLOW US