• Info MPR

Ketua MPR Dukung "Peta Jalan Indonesia Emas 2045" KADIN Indonesia

Agus Mughni Muttaqin | Selasa, 31/10/2023 20:15 WIB
Ketua MPR Dukung "Peta Jalan Indonesia Emas 2045" KADIN Indonesia Ketua MPR RI sekaligus Kepala Badan Polhukam KADIN Indonesia Bambang Soesatyo menerima `Peta Jalan Indonesia Emas 2045. Membangun Masa Depan Indonesia, Mulai Hari Ini`, di Jakarta, Selasa (31/10/23). (Foto: Humas MPR)

JAKARTA - Ketua MPR RI sekaligus Kepala Badan Polhukam KADIN Indonesia Bambang Soesatyo menerima Peta Jalan Indonesia Emas 2045. Membangun Masa Depan Indonesia, Mulai Hari Ini", yang disusun secara inklusif dan kolaboratif sebagai persembahan KADIN untuk Indonesia, yang mencerminkan masukan terbaik dari komunitas dunia usaha dan pekerja dengan semangat ‘Merah Putih’. Peta Jalan tersebut sebelumnya juga sudah diserahkan KADIN Indonesia kepada Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH Maruf Amin.

MPR RI bersama KADIN Indonesia juga akan bekerjasama mensosialisasikan Peta Jalan ini, bersamaan dengan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI. Mengingat dari sisi kebijakan kenegaraan, MPR RI juga sedang mempersiapkan Pokok-Pokok Haluan Negara (PPHN) sebagai bintang penunjuk arah pembangunan nasional jangka panjang hingga 100 tahun. Substansi PPHN hanya mengatur hal-hal yang bersifat filosofis dan turunan pertama dari Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI Tahun 1945).

"Dengan demikian, PPHN tidak akan mengurangi ruang, kewenangan, dan kreativitas pemerintah maupun dunia usaha dalam menyusun cetak biru pembangunan. Kehadiran PPHN justru memastikan RPJPN 2025-2045 yang sudah disiapkan Presiden Joko Widodo, dijalankan oleh siapapun presiden terpilih berikutnya. PPHN juga menjadi penguat bagi dunia usaha seperti KADIN Indonesia dalam mengimplementasikan Peta Jalan Indonesia Emas 2045," ujar Bamsoet usai menerima `Peta Jalan Indonesia Emas 2045. Membangun Masa Depan Indonesia, Mulai Hari Ini`, di Jakarta, Selasa (31/10/23).

Bamsoet menjelaskan, Peta Jalan Indonesia Emas 2045 yang disiapkan KADIN Indonesia berlandaskan pada empat aspek prioritas. Pertama, meningkatkan Ketahanan Pangan dan Kesehatan, dengan memajukan pelayanan kesehatan dan pangan. Kedua, aspek Kesejahteraan, yang tidak hanya menyangkut produk domestik bruto (PDB) tetapi juga masyarakat dengan penghasilan yang tinggi dan kehidupan yang layak. Aspek ini bisa dipenuhi salah satunya melalui hilirisasi industri dan digitalisasi UMKM.

"Ketiga, aspek Inklusivitas yang menitikberatkan pada kesetaraan gender dan pemberdayaan populasi rentan, mengingat seluruh masyarakat memiliki hak yang sama untuk mengakses kebutuhan dasar. Keempat, aspek Keberlanjutan, yaitu mencapai target dekarbonisasi dengan tetap memperhatikan dan menjaga keberlangsungan lingkungan," ujarnya.

Bamsoet menerangkan, dengan mengimplementasikan Peta Jalan tersebut, diharapkan pada tahun 2045, di usia 100 tahun setelah kemerdekaannya, Indonesia bisa menjadi ekonomi terbesar ke-4 dunia (berdasarkan PDB PPP) dan ekonomi terbesar ke-8 (berdasarkan PDB riil). Sehingga Indonesia bisa menjadi ekonomi berpendapatan tinggi dan keluar dari kategori berpenghasilan menengah (middle income trap).

"Indonesia 2045 yang dicita-citakan dalam Peta Jalan ini yakni menjadi negara yang resilien, sejahtera, inklusif, dan berkelanjutan, serta menjadi mercusuar inspirasional dari ASEAN. Inti dari visi ini terletak pada filosofi `Gotong Royong` dan `Bhinneka Tunggal Ika` yang menekankan semangat bekerjasama untuk manfaat yang lebih besar dan merayakan persatuan dalam perbedaan," ujarnya.

FOLLOW US