• News

Kapuspen Tegaskan Informasi Penugasan Prajurit TNI ke Palestina Hoaks

Yahya Sukamdani | Rabu, 18/10/2023 15:37 WIB
Kapuspen Tegaskan Informasi Penugasan Prajurit TNI ke Palestina Hoaks Kapuspen TNI Laksda TNI Julius Widjojono. Foto: wartalika

JAKARTA – Kepala Pusat Penerangan (Kapiuspen) TNI Laksda TNI Julius Widjojono menegaskan informasi tentang apel pemberangakatan penugasan prajurit TNI e Palestina adalah hoaks.

Informasi hoaks berbentuk video tersebut diunggah oleh akun Tiktok @green_force90 dengan narasi "Jika harus Gugur, lebih baik Gugur di Tanah Palestina".

Beredar juga video yang hampir sama dengan narasi "Pasukan Elit TNI Pasang Badan untuk Palestina".

"Video yang di upload oleh akun Tiktok @green_force90 dan akun Tiktok @heritnm itu tidak benar, video tersebut adalah video pemberangkatan Batalyon 712 Satgas Pamtas RI-PNG, dan Pasukan TNI penjaga perdamaian di Libanon,” kata Julius di Jakarta, Rabu (18/10/2023).

Menurut Kapuspen TNI, penugasan prajurit TNI ke berbagai negara yang sedang berkonflik adalah sebagai penjaga perdamaian di bawah payung PBB.

Pengiriman pasukan ini  sesuai dengan Pembukaan UUD 45 yaitu ikut serta dalam ketertiban dunia. Indonesia juga netral dan tidak memihak.

“Kita kan Netral, Politik Luar Negeri Kita Jelas, yaitu Bebas Aktif,” sambungnya.

Menurut Julius, dua video yang diunggah adalah video keberangkatan Yonif Raider 712/Wiratama di Dermaga Bitung Sulawesi Utara, saat akan berangkat tugas pengamanan perbatasan RI-PNG pada bulan November 2022 dengan jumlah 450 prajurit.

“Kemudian Satgas Perdamaian Unifil di bawah PBB yang bertugas di Libanon beberapa tahun yang lalu," tegas Laksamana berbintang dua ini.

Julius mengimbau kepada pemilik akun Tiktok @green_force90 dan @heritnm untuk segera menghapus video tersebut.

Ia tidak ingin video hoaks ini dapat menggiring opini publik, untuk menjatuhkan dan penilaian negatif kepada TNI.

Julius menegaskan, informasi yang disebarkan akun Tiktok @green_force90 dan @heritnm adalah hoaks atau tidak benar, karena video tersebut merupakan video lama yang kembali di unggah dengan narasi yang tidak tepat.

"Saya imbau kepada masyarakat yang mengikuti berita-berita terkait TNI, agar lebih mempercayai akun-akun resmi TNI,” pungkasnya.

FOLLOW US