• Info MPR

Waket MPR: Keadilan Bukan Hanya Perintah Konstitusi

Agus Mughni Muttaqin | Selasa, 17/10/2023 21:40 WIB
Waket MPR: Keadilan Bukan Hanya Perintah Konstitusi Wakil Ketua MPR Hidayat Nurwahid atau HNW (tengah) menerima kunjungan delegasi Forum Musyawarah Pantekosta Solidaritas (FMPS) Sulawesi Utara, di Jakarta pada Selasa (17/10/2023). (Foto: Humas MPR)

JAKARTA - Wakil Ketua MPR Hidayat Nurwahid atau HNW mengatakan, di Indonesia keadilan adalah hal sangat dipentingkan, bahkan 2 Sila dari Pancasila berisikan soal adil dan keadilan. Karenanya keadilan bukan hanya perintah Konstitusi, tetapi juga perintah seluruh agama termasuk Islam dan Kristen.

Untuk itu, kata HNW, sudah semestinya jika partai politik, termasuk Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai partai Islam, memberi perhatian sangat besar terhadap persoalan keadilan. PKS berusaha dengan maksimal memperjuangkan masalah keadilan, termasuk yang diberuntukkan bagi kalangan Kristiani maupun Non Muslim lainnya. Dan itu sudah dibuktikan termasuk di Manado, sebagaimana kesaksian dari Pendeta Lenny Lumengan, anggota delegasi Forum Musyawarah Pantekosta.

Sebagai Lembaga Negara, MPR dan DPR menurut HNW sesuai kewenangannya bisa menerima dan memperjuangkan aspirasi, terlebih untuk persoalan yang menyangkut keadilan. Kemudian, aspirasi tersebut akan diperjuangkan, dengan cara menyampaikan dan menyalurkannya kepada pihak mitra terkait.

Aspirasi dari para Pendeta dari Forum Pantekosta Solidaritas saya terima, tetapi akan lebih baik jika disampaikan disertai surat resmi dan data data pendukungnya. Ini penting, supaya saat diajukan kita juga memiliki pegangan, juga bukti-bukti yang jelas, agar lebih mudah ditindaklanjuti juga,” kata HNW.

Pernyataan itu disampaikan HNW saat menerima kunjungan delegasi Forum Musyawarah Pantekosta Solidaritas (FMPS), Sulawesi Utara. Pertemuan tersebut berlangsung di ruang kerja Wakil Ketua MPR, Gedung Nusantara III lantai 9 Komplek MPR DPR dan DPD RI, Jakarta, Selasa (17/10/2023). Delegasi Forum Musyawarah Pentakosta Solidaritas dipimpin Pdt. Josely Losa S. Th.

Pada kesempatan itu, HNW tak segan menjawab pertanyaan tamunya seputar kondisi nasional terbaru. Sayangnya, meski beberapa di antara sudah menjadi informasi lama, tapi ternyata kabar tersebut tidak diterima secara utuh. Akibatnya, informasi yang diterima hanya sepotong saja.

Seperti, penolakan terhadap penghilangan frasa agama pada peta jalan pendidikan nasional 2020-2035 yang diajukan Kemendikbud. Penolakan yang dilakukan oleh PKS tersebut dilandasi alasan bahwa penghilangan frasa agama bukan semata masalah keyakinan. Tetapi, hilangnya frasa Agama sangat merugikan semua umat beragama bukan hanya Islam saja, apalagi hilangnya frasa Agama juga bertentangan dengan Pancasila dan konstitusi. Kembali membuktikan bahwa Partai Islam seperti PKS ternyata sangat toleran dan nasionalis tidak sebagaimana diopinikan selama ini.

“Inilah bukti pentingnya bertemu langsung antara rakyat dan wakilnya. Yaitu, untuk saling bertemu, membuka diri, menyampaikan, mengklarifikasi dan menerima aspirasi. Juga memberikan komitmen yang kuat dan serius terhadap masa depan umat beragama dan bangsa Indonesia. Masa depan Indonesia itu adalah Pancasila dan Pancasila sila pertamanya justru Ketuhanan Yang Maha Esa yang menandakan betapa sangat pentingnya Agama. Meski sesungguhnya, semua informasi, itu sudah ada di media,” kata HNW.

HNW berharap, MPR dan DPR tidak boleh lelah memperjuangkan aspirasi Masyarakat, apalagi terkait masalah agama. Karena aspirasi terkait agama maupun kebangsaan bisa diperjuangkan di DPR juga di MPR. Apalagi jika DPR dan MPR nya dihuni oleh orang-orang yang peduli, itu berarti semakin banyak lagi yang membela kepentingan Agama, bangsa dan Negara. Dan semakin banyak yang bisa diperjuangkan untuk kepentingan mereka semuanya.

Sebelumnya, kepada Wakil Ketua MPR, Pdt. Josely Losa S. Th berterimakasih dan menyampaikan apresiasi karena telah menerima kunjungannya dengan baik meski disampaikan secara mendadak.

Pertemuan tersebut menurut Pdt. Josely Losa S. Th menghapus kesan seolah anggota DPR dan pimpinan MPR tidak bisa ditemui oleh kalangan Kristiani. Apalagi dari Partai Islam seperti PKS. Tetapi ternyata justru sangat mudah ditemui.

Kepada HNW Pdt. Josely Losa S. Th mengeluhkan adanya ketidak adilan yang diterima sebagian besar gereja-gereja di Sulawesi Utara. Pasalnya ada beberapa gereja yang mendapatkan bantuan dari Kementerian Agama hingga berkali-kali, sementara gereja yang lain banyak yang belum sekalipun menerima bantuan Kemenag. Karena itu, Pdt. Josely Losa S. Th meminta bantuan HNW untuk memperjuangkan keadilan dengan meluruskan persoalan tersebut.

“Kami sangat bahagia bisa berkunjung di sini. Kami tidak menyangka bakal disambut sedemikian baik. Ini menghilangkan kesan seolah Gedung MPR DPR jauh dari Rakyat. Kami membuktikan semua itu tidak benar, justru kami para Pendeta dari Sulawesi Utara, diterima dengan sangat baik oleh pak Dr Hidayat Nur Wahid, Anggota DPR bahkan Wakil Ketua MPR dari PKS yang adalah Partai Islam” kata Josely Losa.

FOLLOW US