JAKARTA - Nusantara Foundation kembali melaksanakan program-program yang sempat tertunda akibat pandemi Covid 19. Salah satunya adalah program kepemimpinan global atau GLP (Global Leadership Program) for Ustadz.

“Program ini telah dimulai di tahun 2021 lalu. Tahun itu ada 5 ustadz muda yang mengikuti program ini selama dua bulan. Namun karena satu dan lain hal program ini tidak terlaksana di tahun berikutnya (2022). Alhamdulillah tahun ini kembali dilaksanakan dengan 6 orang peserta,” kata Presiden Nusantara Foundation Imam Shamsi Ali melalui keterangan resmi yang diterima katakini.com, Kamis (28/9/2023).

Pelaksanaan GLP for Ustadz tahun ini menjadi unik karena dilaksanakan melalui kerjasama dengan pemerintah daerah. Tahun ini merupakan aktualisasi dari rencana kerjasama Nusantara dan Pemprov Jabar di masa Kang Emil sebagai Gubenur.

Bagi Pemprov Jabar program ini lebih dikenal dengan English for Ulama (EfU). Di mana sejak tiga tahun lalu pemerintah daerah Jawa Barat menginisiasi program English for Ulama ini. Yaitu mengirimkan Ulama atau ustadz-ustadz muda keluar negeri untuk membangun networking sekaligus mengembangkan wawasan global (global mindset) mereka.

Shamsi Ali menjelaskan, beberapa agenda penting pada pelaksanaan GLP Nusantara atau EFU Pemprov Jabar tahun ini adalah pertemuan dengan tokoh-tokoh agama, termasuk interfaith leaders di kota New York. Mengunjungi beberapa institusi seperti Universitas (Columbia, Hartford International University), United Nations, dan lain-lain.

“Selain itu mereka akan melakukan pertemuan dan Dialog dengan beberapa tokoh Muslim Amerika serta kunjungan ke beberapa masjid dan Institusi Islam lainnya. Tidak ketinggalan tentunya mengunjungi Pesantren Nusantara dan Ibukota negara, Washington DC,” katanya.

“Bersama ini pula kami mengajak kepada semua pihak; pemerintah daerah di seluruh Indonesia dan institusi swasta lainnya untuk dapat berkolaborasi dengan Nusantara dalam pengembangan wawasan global (global mindset) dan kepemimpinan (leadership skill) para ustadz dan Ulama muda ke depa,” imbunya.