BUDAPEST - Hongaria tidak terburu-buru untuk meratifikasi aksesi Swedia ke NATO, kata Perdana Menteri Viktor Orban kepada parlemen pada hari Senin, menandai penundaan lebih lanjut dalam proses yang terhenti di parlemen sejak Juli 2022.

Hongaria adalah anggota NATO dan menentang invasi Rusia ke Ukraina, namun Orban, yang berkuasa sejak 2010, telah membina hubungan dekat dengan Rusia dan menahan diri untuk mengkritik Presiden Vladimir Putin. Hongaria menolak mengirimkan senjata ke Ukraina.

Orban mengatakan Hongaria tidak terburu-buru menyetujui tawaran Swedia untuk bergabung dengan NATO dan tidak ada ancaman terhadap keamanan Swedia. Budapest mengutip tuduhan yang tidak semestinya dari para politisi Swedia bahwa hal itu telah mengikis hak-hak demokrasi.

“Saya bertanya-tanya apakah ada sesuatu yang mendesak yang akan memaksa kita untuk meratifikasi upaya Swedia untuk menjadi NATO. Saya tidak melihat keadaan seperti itu,” kata Orban.

Orban mengatakan kepada parlemen pada hari Senin bahwa rencana Brussels untuk menghentikan penggunaan energi Rusia bertentangan dengan kepentingan Eropa dan Hongaria.

Hongaria sangat terpapar dengan pasokan minyak dan gas Rusia, namun Orban mengatakan pihaknya telah mengambil langkah-langkah untuk mendiversifikasi pasokannya, mengutip pembicaraan baru-baru ini dengan Qatar, Turki, dan Azerbaijan mengenai pengiriman gas di masa depan.

Sementara itu, parlemen Turki akan menepati janjinya untuk meratifikasi upaya Swedia untuk bergabung dalam NATO jika pemerintahan Presiden AS Joe Biden membuka jalan bagi penjualan jet F-16 ke Ankara, kata Presiden Tayyip Erdogan pada Selasa, menurut media Turki.

Berbicara kepada wartawan dalam penerbangannya kembali dari eksklave Nakhchivan di Azerbaijan, Erdogan mengatakan bahwa Menteri Luar Negeri Hakan Fidan dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken membahas tawaran Swedia untuk menjadi anggota NATO minggu lalu di New York.

Pemerintah AS menghubungkan penjualan jet tempur F-16 ke Turki dengan ratifikasi Ankara atas tawaran Swedia, kata Erdogan.

“Jika mereka (AS) menepati janjinya, parlemen kami juga akan menepati janjinya. Parlemen Turki akan mengambil keputusan akhir mengenai keanggotaan Swedia di NATO,” katanya.