• Info MPR

Bamsoet Jajaki Kerjasama Produksi Dinamo Motor Listrik RI-Korsel

Agus Mughni Muttaqin | Rabu, 20/09/2023 11:40 WIB
Bamsoet Jajaki Kerjasama Produksi Dinamo Motor Listrik RI-Korsel Ketua MPR RI Bambang Soesatyo atau Bamsoet (kedua kiri) bertemu President Taehwa Enterprise Co Ltd Mr Nak Kil, Sung, di Kota Dea Gu, Korea Selatan, Rabu (19/9/23). (Foto: Humas MPR)

KORSEL - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) bertemu President Taehwa Enterprise Co Ltd Nak Kil, Sung. Perusahaan besar Korea Selatan yang berdiri sejak tahun 1982 di Kota Dea Gu, memproduksi dinamo motor elektrik, dinamo motor industri, automobile motor dan komponennya, sebagai bagian penting mesin industri.

Jumlah pekerjanya kini sudah mencapai 7 ribu pegawai. Telah bekerjasama dengan 24 perusahaan di luar negeri antara lain Tiongkok, Polandia, Thailand, Meksiko, Vietnam, India, termasuk Indonesia. Serta memiliki 3 pusat pengembangan Research and Development di Korea.

"Dalam pertemuan tersebut, kita menjajaki berbagai prospek kerjasama yang bisa dilakukan. Sebagai tindak lanjut, pada akhir tahun ini, pihak Taehwa Enterprise Co Ltd akan berkunjung ke Indonesia untuk menandatangani nota kesepahaman dengan perusahaan Indonesia," ujar Bamsoet usai bertemu President Taehwa Enterprise Co Ltd Mr Nak Kil, Sung, di Kota Dea Gu, Korea Selatan, Rabu (20/9/23).

"Termasuk menjajaki kerjasama dengan Universitas Perwira Purbalingga (UNPERBA), agar lulusan UNPERBA bisa berkarir di Taehwa Enterprise Co Ltd, sebagai bagian dari upaya peningkatan kerjasama pendidikan antara Indonesia dengan Korea. Khususnya dalam pengembangan sumber daya manusia dan transfer teknologi," sambung Bamoset.

Bamsoet menjelaskan, UNPERBA memiliki berbagai program studi yang siap melahirkan tenaga kerja profesional sesuai kebutuhan industri. Antara lain, S-1 Informatika, S-1 Akuntansi, S-1 Manajemen, serta S-1 Teknik Mesin. Salah satu fokus Program Studi S-1 Teknik Mesin UNPERBA yakni melahirkan teknisi handal yang bisa berkontribusi bagi Indonesia dalam mengembangkan kendaraan listrik.

"Sebagai catatan, pekerja Indonesia di Korea saat ini mencapai sekitar 40 ribu yang tersebar di berbagai sektor seperti manufaktur dan perikanan. KBRI Seoul juga terus berusaha meningkatkan jumlah pekerja Indonesia di Korea. Termasuk mendorong pelajar dan lulusan mahasiswa Indonesia di Korea untuk dapat magang atau bekerja di berbagai perusahaan Korea melalui program talent poll," jelas Bamsoet.

Bamsoet juga menjelaskan, peluang kerjasama Taehwa Enterprise Co Ltd dengan perusahaan Indonesia untuk memproduksi motor listrik di Indonesia maupun komponen pendukungnya juga sangat terbuka lebar. Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia melaporkan per Februari 2023, sudah ada 52 unit pabrikan dengan 282 model motor listrik yang siap diproduksi.

Hingga Februari 2023, setidaknya sudah ada 30.837 unit sepeda motor listrik yang beroperasi di jalan raya Indonesia. Potensi pemasarannya masih sangat besar, mengingat hingga akhir tahun 2022 lalu, jumlah sepeda motor berbahan bakar minyak yang beroperasi di Indonesia sudah mencapai 125 juta unit.

"Langkah mengajak berbagai perusahaan internasional untuk berinvestasi di Indonesia dalam memproduksi kendaraan listrik juga sebagai dukungan merealisasikan target Presiden Joko Widodo yang mencanangkan pada tahun 2030 nanti, Indonesia sudah bisa memproduksi sendiri 2,45 juta unit motor listrik. Sekaligus dukungan terhadap langkah Presiden Joko Widodo yang menargetkan jumlah motor listrik di Indonesia pada tahun 2025 bisa menembus 2 juta unit, dan pada tahun 2030 mencapai 13 juta unit," pungkas Bamsoet.

Sebagai informasi, dalam pertemuan tersebut, turut hadir jajaran Taehwa Enterprise Co Ltd antara lain, CEO-Vice Chairman Yong Hyun, Cho dan Vice President Kwang Ho, Kim.

Sementara delegasi Ketua MPR RI yang hadir antara lain, Anggota Komisi X DPR RI Robert Kardinal, Ketua Komite II DPD RI Yorrys Raweyai, Sekretaris Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia Junaidi Elvis, Rektor UNPERBA Eming Sudiana, Founder Yayasan Ali Network Indonesia Ali An Sun Guen, serta Counselor Politik KBRI Seoul Sigit Aris Prasetyo.

FOLLOW US