• News

AS Tuduh Rusia Mengintimidasi Mantan Pekerja Konsulat yang Diduga Jadi Mata-mata

Yati Maulana | Selasa, 29/08/2023 20:30 WIB
AS Tuduh Rusia Mengintimidasi Mantan Pekerja Konsulat yang Diduga Jadi Mata-mata Seorang wanita menggunakan ponselnya di depan gedung Dinas Keamanan Federal di Lapangan Lubyanka di Moskow, Rusia, 24 Juni 2023. Foto: Reuters

JAKARTA - Amerika Serikat pada Senin menuduh Moskow berusaha mengintimidasi dan melecehkan pegawai AS setelah media pemerintah Rusia melaporkan bahwa seorang mantan pegawai konsulat AS didakwa oleh dinas keamanan karena mengumpulkan informasi tentang perang di Ukraina dan isu-isu lain untuk tujuan tersebut.

Kantor berita Rusia TASS mengutip dinas keamanan FSB yang mengatakan bahwa Robert Shonov, seorang warga negara Rusia, menyampaikan informasi kepada staf kedutaan AS di Moskow tentang bagaimana kampanye wajib militer Rusia berdampak pada ketidakpuasan politik menjelang pemilihan presiden tahun 2024 di Rusia.

FSB mengatakan pihaknya berencana untuk menginterogasi pegawai kedutaan AS yang melakukan kontak dengan Shonov, yang telah ditahan sejak Mei.

Shonov bekerja di Konsulat Jenderal AS di kota Vladivostok, Rusia timur, selama lebih dari 25 tahun hingga Rusia pada tahun 2021 memerintahkan pemberhentian staf lokal misi AS.

Juru Bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller mengulangi pernyataan AS bahwa tuduhan terhadap Shonov, yang menurut Washington kemudian dipekerjakan melalui sebuah perusahaan yang dikontrak oleh kedutaan AS untuk meringkas laporan berita, "sepenuhnya tidak berdasar."

“Penargetan Rusia terhadap Shonov berdasarkan undang-undang ‘kerjasama rahasia’ hanya menyoroti tindakan semakin represif yang dilakukan pemerintah Rusia terhadap warga negaranya sendiri,” kata Miller dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahwa Washington mengetahui FSB juga telah memanggil dua diplomat yang bertugas. di kedutaan AS di Moskow sehubungan dengan kasus tersebut.

“Kami sangat memprotes upaya dinas keamanan Rusia – yang dilakukan oleh media yang dikontrol negara Rusia – untuk mengintimidasi dan melecehkan karyawan kami,” kata Miller.

Kedutaan Besar Rusia di Washington tidak segera menanggapi permintaan komentar.

FOLLOW US