• News

Berantas Perdagangan Manusia, Presiden Italia Serukan Lebih Banyak Migrasi Legal

Yati Maulana | Sabtu, 26/08/2023 22:02 WIB
Berantas Perdagangan Manusia, Presiden Italia Serukan Lebih Banyak Migrasi Legal Para migran di atas kapal penyelamat LSM Proactiva Open Arms Uno di tengah Laut Mediterania, dekat pulau Lampedusa, Italia, 19 Agustus 2022. Foto: via Reuters

JAKARTA - Uni Eropa harus memperbolehkan lebih banyak migrasi legal ke negaranya untuk menghentikan perdagangan manusia, kata Presiden Italia Sergio Mattarella pada Jumat, di tengah lonjakan kedatangan melalui laut ke negaranya.

Penyeberangan dari Afrika Utara ke Italia meningkat dua kali lipat dari tahun ke tahun menjadi sekitar 106.000, meskipun ada upaya dari pemerintahan sayap kanan Perdana Menteri Giorgia Meloni untuk menindak migrasi ilegal dan membatasi kapal penyelamat amal.

“Fenomena migrasi harus diatasi apa adanya: gerakan global, yang tidak dapat dihapuskan oleh tembok atau penghalang,” kata Mattarella pada konferensi di Rimini yang diselenggarakan oleh kelompok Katolik Communion and Liberation.

“Kuota yang teratur, berkelanjutan, dan cukup tinggi adalah satu-satunya cara untuk memberantas perdagangan manusia yang kejam” karena “prospek dan harapan untuk datang tanpa biaya dan penderitaan yang tidak manusiawi” akan meyakinkan para migran untuk menunggu giliran mereka, tambahnya.

Pemerintahan Meloni sebagian mengikuti saran Mattarella, dengan mengatakan pada bulan Juli bahwa mereka akan menaikkan kuota masuk bagi pekerja migran non-UE menjadi 452.000 untuk tahun 2023-2025. Namun jumlah tersebut masih di bawah 833.000 yang diminta oleh perusahaan dan serikat pekerja.

Presiden Italia, yang sebagai kepala negaranya adalah tokoh non-partisan, mengatakan tindakan perlu diambil di tingkat UE. Migrasi telah lama menjadi masalah politik di blok tersebut, sehingga menghambat pengambilan keputusan bersama oleh 27 negara anggotanya.

Dalam pidatonya, Mattarella mengatakan di kantornya dia menyimpan gambar seorang remaja korban kapal karam migran yang berangkat dengan laporan sekolah yang dijahit di jaketnya, yang menunjukkan bahwa "dia ingin datang ke Eropa untuk belajar."

“Gambar ini mengingatkan saya bahwa, di balik angka dan persentase migrasi yang sering kita sebutkan, terdapat banyak orang yang tak terhitung jumlahnya, masing-masing memiliki kisah, proyek, impian, masa depan mereka sendiri,” kata presiden.

FOLLOW US