• News

AS, Jepang, Korea Selatan, Bersama-sama Mengutuk Peluncuran Rudal Korea Utara

Yati Maulana | Sabtu, 15/07/2023 11:01 WIB
AS, Jepang, Korea Selatan, Bersama-sama Mengutuk Peluncuran Rudal Korea Utara Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berbicara dalam konferensi pers di Jakarta, Indonesia, 14 Juli 2023. Foto: Reuters

JAKARTA - Penembakan rudal balistik antarbenua (ICBM) Korea Utara minggu ini melanggar berbagai resolusi PBB dan mengancam perdamaian dan stabilitas di kawasan itu, kata Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang pada Jumat dalam pernyataan bersama yang mengutuk peluncurkan itu.

Rudal tersebut, ditembakkan dari pantai timur Korea Utara pada hari Rabu, terbang selama 74 menit ke ketinggian 6.000 km (3.728 mil) dan jangkauan 1.000 km, menurut Jepang, dalam waktu yang akan menjadi waktu penerbangan terlama yang pernah ada untuk rudal Korea Utara.

"Ini merupakan pelanggaran yang jelas dan mencolok terhadap berbagai resolusi Dewan Keamanan PBB dan menimbulkan ancaman besar bagi perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea dan sekitarnya," kata pejabat tinggi asing AS, Korea Selatan, dan Jepang dalam pernyataan bersama.

Negara-negara tersebut mendesak Korea Utara "untuk menghentikan tindakannya yang melanggar hukum dan meningkat dan segera kembali ke dialog," tambah pernyataan itu.

Para pejabat - Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi dan Menteri Luar Negeri Park Jin dari Korea Selatan - bertemu di sela-sela Forum Regional ASEAN di Jakarta, Indonesia, pada hari Jumat.

Blinken menegaskan kembali "komitmen kuat" Amerika Serikat untuk membela Jepang dan Korea Selatan dalam pertemuan itu, menurut pernyataan terpisah dari Departemen Luar Negeri AS.

"Pengembangan berkelanjutan kemampuan rudal nuklir dan balistik Korea Utara hanya akan mendukung tekad ketiga negara dan komunitas internasional untuk mencapai denuklirisasi lengkap Semenanjung Korea," kata pernyataan bersama yang dirilis setelah pertemuan tersebut.

Peluncuran itu terjadi setelah keluhan panas dari Korea Utara dalam beberapa hari terakhir, menuduh pesawat mata-mata Amerika terbang di atas perairan zona ekonomi eksklusifnya, mengutuk kunjungan baru-baru ini ke Korea Selatan oleh kapal selam rudal jelajah bertenaga nuklir Amerika, dan bersumpah untuk mengambil langkah-langkah sebagai reaksi.

FOLLOW US