JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memanggil salah satu kadernya yakni Effendi Simbolon. Pemanggilan Effendi berkaitan dengan pernyataannya dalam sebuah acara yang mengatakan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai nakhoda terbaik yang layak memimpin Indonesia.

Merespond hal tersebut, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan seluruh kader PDIP wajib taat dan patuh terhadap keputusan Ketua Umum yakni Megawati Soekarnoputri. Hasto mengatakan kader PDIP harus mendukung Ganjar Pranowo selaku kandidat terpilih PDIP untuk maju sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2024.

"Seluruh kader PDI Perjuangan, setelah 21 April, ketika keputusan sudah diambil oleh Ketua Umum Partai Ibu Megawati Soekarnoputri, semua harus satu arah, mendukung Pak Ganjar Pranowo," kata Hasto di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar.

Menurutnya, pernyataan Effendi itu merupakan sebuah indisiplin yang harus dipertanggungjawabkan. Maka dari itu pihaknya memanggil Effendi guna melakukan klarifikasi terkait pernyataan tersebut.

"Karena itulah Pak Komarudin Watubun, selaku Ketua DPP Bidang Kehormatan, juga akan melakukan klarifikasi, karena kami ini kan Partai Demokrasi Indonesia, sehingga semuanya akan dilakukan klarifikasi partai agar disiplin partai ditegakkan," lanjutnya.

Di sisi lain, Prabowo sendiri membuka suara terkait pujian yang dikeluarkan oleh Effendi Simbolon. Prabowo tak ingin ikut campur terkait permasalah tersebut lantara itu sudah menjadi ranah PDIP sendiri.

"Itu urusan bukan urusan saya," ujar Prabowo, Minggu (9/7).

Prabowo beralasan, dirinya saat itu hanya memenuhi undangan acara kebudayaan dan adat marga Simbolon. Menteri Pertahanan tersebut berusaha untuk meghormati acara yang dihadiri oleh suku batak keturunan Simbolon.

"Ya saya kan diundang acara kebudayaan, acara adat, ya saya harus hormati orang yang undang, kan gitu," paparnya.