JAKARTA - Enam orang masih dalam kondisi kritis dan satu orang diyakini masih hilang pada Kamis, sehari setelah ledakan mengoyak sebuah jalan di dekat Latin Quarter yang bersejarah di Paris, kata kantor kejaksaan umum kota itu.
"Angka-angka ini mungkin masih berubah," kata jaksa Maylis De Roeck kepada Reuters melalui pesan teks, menambahkan bahwa sekitar 50 orang terluka dalam ledakan itu, yang membakar gedung-gedung dan menyebabkan salah satu bagian depan runtuh ke jalan.
Dari dua orang yang awalnya diyakini hilang, satu telah ditemukan di rumah sakit dan dirawat, kata jaksa, menambahkan: "Pencarian sedang dilakukan untuk menemukan orang kedua."
Pihak berwenang belum mengatakan apa yang menyebabkan ledakan tersebut, yang menurut para saksi mengikuti bau gas yang kuat di lokasi tersebut.
Ledakan itu menyebabkan kekacauan dan kehancuran di Rue Saint Jacques yang bersejarah, yang membentang dari Katedral Notre-Dame de Paris ke Universitas Sorbonne, tepat saat orang-orang pulang kerja.
Itu juga menghancurkan fasad bangunan yang menampung sekolah desain Akademi Amerika Paris yang populer di kalangan siswa asing.
Florence Berthout, walikota distrik Paris tempat ledakan terjadi, mengatakan 12 siswa yang seharusnya berada di ruang kelas akademi pada saat itu beruntung pergi mengunjungi pameran bersama guru mereka.
"Kalau tidak, (jumlah kematian) bisa sangat mengerikan," kata Berthout kepada BFM TV.
Dia mengatakan tiga anak yang lewat saat itu termasuk di antara yang terluka, meski nyawa mereka tidak dalam bahaya.