MILAN - Legenda sepakbola Italia Paolo Maldini resmi tinggalkan klub kebanggan AC Milan. Pengumuman resmi ini disampaikan Milan, di tengah laporan bahwa sang legenda itu dipecat oleh pemilik Gerry Cardinale.

"AC Milan mengumumkan bahwa Paolo Maldini mengakhiri perannya di Klub, efektif per 5 Juni 2023. Kami berterima kasih kepadanya atas pengabdiannya selama bertahun-tahun dalam perannya, berkontribusi pada kembalinya ke Liga Champions dan memenangkan Scudetto pada 2021/22,`" ujar Milan dalam pernyataanya.

"Tugasnya sehari-hari akan dilakukan oleh tim yang bekerja dalam integrasi yang erat dengan manajer tim utama, yang pada akhirnya melapor kepada CEO."

Maldini adalah seorang legenda yang menghabiskan seluruh karier bermainnya bersama Rossoneri. Setelah pensiun dia bergabung sebagai direktur pada tahun 2018.

Posisi tangan kanannya, Frederic Massara, yang telah berada di klub sejak musim panas 2019 setelah sebelumnya bekerja di Palermo dan Roma juga harus terdepak dari posisinya.

Masalah-masalah tersebut muncul setelah pertemuan pada Senin pagi untuk membahas strategi dan perencanaan musim depan.

Pertemuan tersebut berjalan sangat buruk sehingga rumor langsung mengatakan bahwa hubungan antara Cardinale dan Maldini telah rusak dan tidak dapat diperbaiki lagi.

Luasnya masalah ini baru terlihat pada malam harinya, ketika Calciomercato.com dan kemudian Sky Sport Italia melaporkan bahwa keputusan untuk berpisah tidak dibuat oleh Maldini dan Massara, tetapi oleh Cardinale.

Dapat dikatakan bahwa reaksi dari para penggemar tidak akan baik, terutama jika mereka merasa bahwa legenda klub dipecat karena dia secara terbuka menginginkan lebih banyak investasi dalam skuat.

Menurut Sportitalia, ketegangan tersebut disebabkan bukan hanya karena tagihan gaji yang terus meningkat, namun juga masa depan pelatih Stefano Pioli, yang didukung penuh oleh klub dan bukan Maldini.

Hal ini merupakan perubahan dari saat pertama kali terjadi perebutan kekuasaan di dalam klub, ketika Maldini dan Zvonimir Boban pada saat itu yang memberontak terhadap rencana pemecatan Pioli dan mendatangkan Ralf Rangnick