• Bisnis

Dongkrak Pasokan Beras, NFA - ID FOOD Kembangkan Demonstrasi Area

Eko Budhiarto | Kamis, 25/05/2023 13:40 WIB
Dongkrak Pasokan Beras, NFA - ID FOOD Kembangkan Demonstrasi Area Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi (kiri)

JAKARTA - Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) berkolaborasi dengan Holding BUMN Pangan ID FOOD guna mengembangkan demonstrasi area. Upaya ini bertujuan untuk untuk meningkatkan pasokan beras pada Cadangan Pangan Pemerintah (CPP).

Kolaborasi tersebut ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara kedua pihak pada, Rabu, (24/5/2023), di Jakarta.

Kepala NFA Arief Prasetyo Adi dalam keterangannya mengatakan, kerja sama ini bertujuan untuk membangun dan mewujudkan pola pertanian yang efisien, presisi, serta bernilai tambah melalui produktivitas padi yang tinggi.

“Kerja sama demonstrasi area penanaman benih unggul ini disiapkan sebagai pilot project yang ke depannya akan dikembangkan dalam skala budidaya yang lebih besar melalui pola kemitraan dengan para petani,” ujarnya setelah menyaksikan penandatanganan.

Arief mengatakan, demonstrasi area penanaman tersebut dilaksanakan di lahan pertanian dengan luas sekitar 47,25 Ha milik PT Sang Hyang Seri (SHS), Anak Perusahaan ID FOOD, yang berlokasi di Sukamandi, Subang. “Dalam pelaksanaanya, NFA bertugas melakukan pengawalan inovasi dan teknologi,” ujarnya.

Arief menargetkan uji coba ini memberikan hasil yang signifikan dengan rata-rata produktivitas sekitar 8 ton per ha.

“Pola budidaya terbaik nantinya akan dikembangkan secara lebih masif baik di lahan SHS seluas 3.200 Ha di Sukamandi maupun di seluruh Indonesia melalui pola kemitraan dengan para petani,” terangnya.

Ia juga mendorong implementasi pembudidayaan ini dapat diintegrasikan dengan program Makmur yang merupakan program penguatan ekosistem pertanian terintegrasi yang digagas Kementerian BUMN.

“Sehingga bisa dilakukan kerja sama dalam lingkup yang lebih luas lagi termasuk dari sisi pupuk, penyerapan, dan pendanaan, atau korporatisasi pertanian,” ujarnya.

Arief berharap, kerja sama yang masif dalam pengembangan demonstrasi area untuk penguatan cadangan pangan ini dapat berjalan secara komprehensif, sehingga produktivitas padi yang dihasilkan bisa menjawab tantangan penyediaan CPP untuk komoditas beras.

“Dari hasil Demplot awal ini kita arahkan SHS dapat mulai memasok beras ke Perum Bulog baik untuk mengisi Cadangan Beras Pemerintah atau stok beras komersial Bulog, yang terpenting mulai saja dulu, sambil secara bertahap kita tingkatkan produksi beras SHS,” ujar Arief.

Lebih lanjut, ia meyakini, kerja sama ini merepresentasikan Closed Loop pertanian yang baik melalui pola kemitraan agribisnis hulu-hilir dengan ekosistem yang terintegrasi. Ini juga sebagai wahana bagi pengembangan teknik pertanian yang inovatif, dengan fokus pada efisiensi sumber daya, penggunaan teknologi modern, dan praktik pertanian yang berkelanjutan.

“Dengan kerja sama yang baik bersama Kementerian/Lembaga terkait, diantaranya bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan BUMN, kita sudah siapkan aspek pendukungnya dari mulai pupuk, teknologi, teknik budidaya, sistem logistik, serta jaminan pasar atau off taker-nya,” ungkapnya.

 

FOLLOW US