Jakarta - Sebagai muslim, kita harus meyakini bahwa Allah Subhanahu wa ta’ala akan menolong para hamba-Nya dalam kebaikan. Karena itu, tidak patut seorang mukmin mengeluh dan berputus asa menjalani kehidupan. Apalagi berprasangka buruk terhadap ketetapan-Nya.

Kita telah mengetahui komplotan pemburu nabi Isa `alaihissalam telah menangkap orang yang wajahnya diserupakan dengan beliau `alaihissalam. Sehingga mereka menyatakan keberhasilannya. Namun sebenarnya mereka merasa tidak yakin dan penuh keraguan tentang hal ini.

Al-Qur’an mengabadikan peristiwa ini dalam surah (ke-4) An-Nisa ayat 157,

"dan (Kami hukum juga) karena ucapan mereka, "Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah." Padahal, mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh adalah) orang yang diserupakan dengan Isa. Sesungguhnya mereka yang berselisih pendapat tentang (pembunuhan) Isa, selalu dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka benar-benar tidak tahu (siapa sebenarnya yang dibunuh itu), melainkan mengikuti persangkaan belaka, jadi mereka tidak yakin telah membunuhnya."

Dijelaskan dalam Tafsir Ath-Thabari, maktabah syamilah; dalam satu riwayat, disebutkan bahwa sebelum menangkap lelaki yang telah diserupakan tersebut, mereka menghitung jumlah orang-orang yang keluar dari rumah itu karena mendengar bahwa nabi Isa `alaihissalam telah diangkat ke langit. Setelah dihitung, ternyata mereka mendapatkan ada satu orang yang kurang. Sehingga mereka sebenarnya ragu apakah yang mereka tangkap itu nabi Isa `alaihissalam yang sesungguhnya atau orang lain.

Inilah mengapa Allah ﷻ menyebutkan di akhir ayat 157 surah (ke-4) An-Nisa,“Dan sungguh, orang-orang yang berselisih padanya (urusan pembunuhan Isa) benar-benar dalam keraguan. Mereka itu tidak memiliki ilmu yang pasti tentangnya. Dan mereka tidak membunuhnya dalam keadaan yakin (bahwa yang dibunuh itu benar-benar Isa).”

Allah ﷻ berfirman dalam surah (ke-3) Ali Imran ayat 54,“Mereka telah merancang tipu muslihat, dan Allah juga membuat tipu muslihat (terhadap mereka). Sedangkan Allah adalah sebaik-baik perancang tipu muslihat.”

Allah, Zat Yang Menguasai Seluruh Alam, Yang Maha Tahu, Maha Bijaksana. Atas kuasa-Nya menyelamatkan nabi Isa `alaihissalam dari kezaliman. Sehingga membuat semua musuh-Nya tidak berdaya untuk membunuh nabi yang mulia ini. Bahkan mereka tertipu diri mereka sendiri sehingga mengalami keraguan atas siapa yang telah mereka bunuh.

Allah ﷻ juga menempatkan di dalam hati mereka kekerasan dan keingkaran terhadap perkara yang hak. Hal ini melekat di hati mereka, dan Allah ﷻ menimpakan kepada mereka kehinaan yang tidak pernah lekang dari diri mereka sampai hari kiamat nanti.

Semoga Allah ﷻ senantiasa menolong para hamba-Nya untuk menjadi lebih baik. (Kontributor : Dicky Dewata)