Jakarta - Allah Subhanahu wa ta’ala mengutus para rasul dan nabi untuk mendakwahkan tauhid. Menyeru kepada kebaikan dan melarang dari keburukan. Biasanya para hamba salih yang dipilih tersebut akan diberikan mukjizat. Demikian pula dengan nabi Isa `alaihissalam.

Allah Subhanahu wa ta’ala mengutus nabi Isa ‘alaihissalam dengan membawa kitab suci Injil. Tujuannya untuk diamalkan umatnya. Kitab ini juga  membenarkan kitab suci sebelumnya. Serta berisi kabar akan datangnya nabi terakhir. Nabi yang akan menjadi penutup para nabi, yang bernama Ahmad (Muhammad).

Nabi Isa memiliki banyak mukjizat. Mukjizat beliau `alaihissalam bertujuan agar kaumnya bani Israil mau menerima kenabiannya. Sekaligus sebagai hujjah bagi kaumnya.

Diantara mukjizat yang sangat agung bagi nabi Isa `alaihissalam adalah putera Maryam ini terlahir tanpa ayah. Sebagaimana nabi Adam `alaihissalam, bahkan manusia pertama ini juga terlahir tanpa ibu. Allah ﷻ menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Allah ﷻ.

Mukjizat yang sangat luar biasa berikutnya adalah beliau `alaihissalam bisa berbicara sejak masih bayi. Demikian pula mukjizat mampu menurunkan hidangan dari surga dengan doanya. Al-Qur’an mengabadikan doa beliau `alaihissalam ini dalam surah (ke-5) Al-Maidah ayat 114,

"Isa putra Maryam berdoa, "Ya Tuhan kami, turunkanlah kepada kami hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami, yaitu bagi orang-orang yang sekarang bersama kami ataupun yang datang setelah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; berilah kami rezeki, dan Engkaulah sebaik-baik pemberi rezeki.""

Mukjizat nabi Isa ‘alaihissalam yang lainnya adalah diangkatnya beliau `alaihissalam ke langit dalam keadaan hidup. Tidak kalah menarik, nabi terakhir bani Israil ini mampu menjadikan burung dari tanah liat menjadi hidup dengan izin Allah ﷻ.

Nabi yang mulia ini juga memiliki mukjizat dapat mengetahui apa yang orang makan dan yang disimpan di rumah mereka. Beliau `alaihissalam juga memilik mukjizat mampu menyembuhkan kebutaan, penyakit kusta, bahkan menghidupkan orang mati dengan seizin Allah ﷻ.

Allah ta’ala berfirman mengingatkan nikmat ini kepada nabi Isa `alaihissalam dalam surah (ke-5) Al-Maidah ayat 110,“…Dan (ingatlah) di waktu kamu menyembuhkan orang yang buta sejak lahir dan orang yang berpenyakit kusta dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu kamu mengeluarkan orang mati (dari kubur menjadi hidup) dengan seizin-Ku…”

Semoga Allah ﷻ menjaga keimanan kita di atas agama yang haq. (Kontributor : Dicky Dewata)