• Oase

Nabi Zakaria AS Terpilih Atas Perselisihan Hak Asuh Maryam

Rizki Ramadhani | Jum'at, 05/05/2023 14:41 WIB
Nabi Zakaria AS  Terpilih Atas Perselisihan Hak Asuh Maryam Ilustrasi (foto:izdeen)

Jakarta - Kisah para nabi, rasul dan hamba yang salih mengandung berbagai hikmah dan petunjuk bagi umat manusia. Dengan mempelajari dan memahaminya diharapkan dapat membawa manfaat dan menjadi teladan. Sehingga kaum muslim bisa semakin baik.

Dikisahkan, Hannah menyerahkan putri kecilnya ke rumah suci Baitul Maqdis. Namun ini menjadi polemik. Para rabi berselisih pendapat mengenai siapa yang berhak mengasuh dan membesarkan Maryam. Setiap rabi merasa dirinya yang paling tepat mendapatkan hak mengasuh. Karena suatu kehormatan dan kemuliaan dapat mengasuh putri dari Imran. Sosok yang diakui kesalihannya di kalangan bani Israil.

Allah ﷻ berfirman mengabarkan tentang ini dalam surah (ke-3) Ali Imran ayat 44,"Itulah sebagian dari berita-berita gaib yang Kami wahyukan kepadamu (Muhammad), padahal engkau tidak bersama mereka ketika mereka melemparkan pena mereka (untuk mengundi) siapa di antara mereka yang akan memelihara Maryam. Dan engkau pun tidak bersama mereka ketika mereka bertengkar."

Mereka pun bersepakat mengadakan undian. Pengundian dilakukan dengan melemparkan pena ke dalam air. Pemenangnya ditentukan jika pena miliknya dapat mengapung.

Undian pun dilaksanakan. Setiap rabi melemparkan penanya ke atas permukaan air. Ternyata nabi yang dirahmati Allah ﷻ inilah pemenang undian tersebut. Allah Azza wa Jalla berkehendak menyerahkan pemeliharaan Maryam kepada nabi yang salih ini.

Pena milik nabi Zakaria `alaihissalam dapat mengapung. Bahkan dituturkan, pena tersebut mampu bergerak melawan arus di atas permukaan air tersebut. Maka beliau `alaihissalam yang berhak menjadi pengasuh Maryam.

Nabi Zakaria ‘alaihissalam sangat peduli terhadap puterinya Imran ini. Semua kebutuhan dan keperluan Maryam selalu dipenuhi. Beliau `alaihissalam senantiasa menjaga dan menjenguk di mihrab (kamar khusus ibadah) Maryam.

Setiap kali itu juga beliau `alaihissalam mendapati berbagai jenis buah segar tersaji di sisi anak asuhnya tersebut. Bahkan ada pula jenis buah yang tumbuh bukan pada musimnya kala itu.

AL-Qur’an mengabadikannya dalam surah (ke-3) Ali Imran ayat 37,“Maka Dia (Allah) menerimanya dengan penerimaan yang baik, membesarkannya dengan pertumbuhan yang baik, dan menyerahkan pemeliharaannya kepada Zakaria. Setiap kali Zakaria masuk menemuinya di mihrab (kamar khusus ibadah), dia dapati makanan di sisinya. Dia berkata, "Wahai Maryam! Dari mana ini engkau peroleh?" Dia (Maryam) menjawab, "Itu dari Allah." Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki tanpa perhitungan.”

Demikianlah Allah ﷻ memberikan karunianya. Ini juga menunjukan betapa mulianya Maryam.

Semoga kisah ini mampu memotivasi kita untuk menjadi lebih baik. (Kontributor : Dicky Dewata)

FOLLOW US