• News

4 Mei Hari Anti Bullying, Bela Siapapun yang Hadapi Pelecehan

Tri Umardini | Kamis, 04/05/2023 08:30 WIB
4 Mei Hari Anti Bullying, Bela Siapapun yang Hadapi Pelecehan 4 Mei Hari Anti Bullying, Bela Siapapun yang Hadapi Pelecehan (FOTO: ALAMYSTOCK)

JAKARTA - Hari Anti Bullying diperingati setiap tahun pada tanggal 4 Mei. Hari Anti Bullying adalah hari ketika dunia berjanji untuk mengakhiri bullying di sekolah.

Penindasan sama tuanya dengan masyarakat manusia. Terkadang, tanda-tandanya terlihat jelas dan disengaja.

Di lain waktu, itu berbahaya dan mungkin ada di tempat yang paling tidak kita duga - keluarga, teman, atau orang lain yang dekat dengan korban.

Tetapi kebanyakan, anak-anak berisiko lebih tinggi karena pengganggu memangsa yang paling rentan.

Setiap anak berhak untuk tumbuh tanpa mengalami kekerasan, terutama di tempat belajar yang dirancang sebagai tempat yang aman.

Hari Anti-Bullying meningkatkan kesadaran tentang bullying dan bagaimana mendukung anak-anak yang mungkin diam-diam menderita karenanya.

Sejarah Hari Anti Bullying

Ide Hari Anti Bullying datang dari David Shepherd dan Travis Price di Nova Scotia, Kanada.

Pada tahun 2007, keduanya membeli dan membagikan 50 kaus merah muda untuk menunjukkan dukungan mereka kepada Jadrien Cota.

Dia adalah siswa laki-laki yang dibully dengan kejam pada hari pertama sekolah karena mengenakan kemeja merah muda. Sejak itu, orang-orang mengenakan kemeja merah jambu, ungu, atau biru untuk melawan perundungan.

Penindasan ada di mana pun ada kelompok orang. Kadang-kadang menampilkan dirinya sebagai `menggoda` atau `lelucon`, intimidasi merajalela karena selalu ada individu yang perlu menegaskan dominasinya.

Pengganggu meremehkan orang berdasarkan penampilan, ras, jenis kelamin, seksualitas, atau agama mereka.

Terkadang, mereka tidak membutuhkan alasan untuk menerima perbedaan seseorang. Statistik menunjukkan bahwa setidaknya 71% siswa pernah menjadi korban bullying di sekolah.

Ledakan internet membuatnya sangat menantang. Tidak lagi terbatas di halaman sekolah, bullying saat ini datang langsung ke rumah orang melalui media sosial, website, dan gawai.

Pada hari ini, sekolah di mana-mana menentang intimidasi. Liburan dapat memiliki tanggal dan nama yang berbeda-beda tergantung pada lokasi.

Tapi tujuannya universal, untuk mencegah bullying dan mendukung anak-anak yang membutuhkan bantuan. PBB telah menetapkan 4 Mei sebagai Hari Anti Bullying. Hari yang mengingatkan kita untuk membela siapa pun yang menghadapi viktimisasi atau pelecehan tanpa memandang ras, jenis kelamin, atau usia.

Garis Waktu Hari Anti Bullying

1. Tahun 1857 Bullying dalam Sastra
"Tom Brown`s School Days" oleh Robert Hughes menggambarkan adegan intimidasi di sekolah.

2. Tahun 1862 Penindasan Mengklaim Nyawa
Salah satu laporan pertama tentang seorang siswa yang meninggal karena "perilaku intimidasi" yang lain berasal dari King`s School di Canterbury, Inggris Raya.

3. Tahun 1989 Arti dari `Bullying`
Selain pelecehan fisik dan verbal, intimidasi meluas berarti pengucilan sosial dan penyebaran rumor.

4. Tahun 2008 Legislasi Melawan Cyberbullying
Legislatif Negara Bagian California mengesahkan salah satu undang-undang pertama di Amerika Serikat untuk memerangi cyberbullying.

5 Fakta Tentang Cyberbullying

1. Cyberbullying mempengaruhi sebagian besar anak-anak
Setidaknya 45% anak-anak di sekolah menghadapi intimidasi online.

2. Terlalu dekat dengan rumah
Kebanyakan cyberbullying terjadi melalui ponsel siswa.

3. Tekanan masyarakat dan teman sebaya
Setidaknya 75% siswa mengaku mengunjungi situs web yang menjelek-jelekkan siswa lain.

4. Anak perempuan lebih buruk
Lebih banyak anak perempuan yang menjadi sasaran cyberbullying daripada anak laki-laki.

5. Citra tubuh
Sekitar 72% remaja menghadapi intimidasi online karena penampilan mereka yang mengakibatkan depresi, kecemasan, dan masalah citra tubuh.

Mengapa Hari Anti Bullying Penting?

1. Menyelamatkan nyawa
Korban perundungan dua kali lebih mungkin untuk mempertimbangkan bunuh diri. Memastikan anak-anak mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan di rumah, sekolah, dan masyarakat dapat mengubah statistik yang mengerikan ini.

2. Membuat anak-anak tetap bersekolah
Studi menunjukkan bahwa anak-anak yang menjadi korban bullying cenderung putus sekolah. Langkah-langkah pencegahan dapat membantu anak-anak tetap bersekolah dan memetakan masa depan yang bermakna.

3. Mendorong perbedaan
Dunia ini lebih kaya karena keanekaragamannya. Hari Anti-Bullying berkomitmen tidak hanya untuk mengakhiri kekerasan tetapi juga untuk merayakan perbedaan. (*)

 

FOLLOW US