• News

Kunjungi Ukraina, PM Estonia Dukung Kyiv Terima Tawaran UE dan NATO

Yati Maulana | Selasa, 25/04/2023 18:06 WIB
Kunjungi Ukraina, PM Estonia Dukung Kyiv Terima Tawaran UE dan NATO Perdana Menteri Estonia Kaja Kallas dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy di Zhytomyr, Ukraina 24 April 2023. Foto: Reuters

JAKARTA - Perdana Menteri Estonia Kaja Kallas mendukung seruan Kyiv untuk bergabung dengan aliansi militer NATO "segera setelah kondisi memungkinkan" selama kunjungan ke Ukraina pada Senin.

Kallas, yang negaranya adalah anggota NATO dan Uni Eropa, mengadakan pembicaraan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy di kota barat laut Zhytomyr dan menandatangani deklarasi bersama dengannya yang mengutuk invasi Rusia ke Ukraina.

"Kami setuju bahwa Ukraina yang kuat, mandiri, dan makmur, sebagai bagian dari keluarga Euro-Atlantik dan sebagai anggota UE dan NATO, sangat penting untuk masa depan keamanan Eropa," kata deklarasi bersama tersebut.

"Dalam konteks KTT Vilnius NATO (pada bulan Juli), kami setuju untuk bekerja sama untuk membangun jalan yang akan membantu membawa Ukraina lebih dekat ke keanggotaan NATO dan membuka jalan bagi Ukraina untuk bergabung dengan NATO segera setelah kondisi memungkinkan."

Zelenskiy berterima kasih kepada Estonia atas dukungan pertahanannya, tetapi juga menegaskan kembali tuntutan pengiriman cepat lebih banyak senjata dari sekutu Barat "agar kita dapat mempercepat akhir perang ini".

Kehidupan orang bergantung pada kecepatan dan penerapan keputusan tentang senjata dan amunisi, tambahnya kemudian dalam pidato video malamnya. “Saya berterima kasih kepada Estonia atas kesediaannya memfasilitasi komunikasi yang relevan dengan mitra lain,” tambahnya.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan setelah pembicaraan di Kyiv pekan lalu bahwa tempat yang sah Ukraina adalah dalam aliansi militer tetapi tidak mengatakan kapan mungkin bisa bergabung.

"Sebuah keputusan politik yang positif diperlukan oleh aliansi untuk bergabung dengan Ukraina," kata Zelenskiy setelah bertemu dengan Kallas.

Rusia mengatakan pasokan senjata ke Ukraina oleh negara-negara NATO menyeret keluar konflik dan meningkatkan kemungkinan eskalasi lebih lanjut. Ia menganggap aksesi Ukraina ke NATO sebagai ancaman terhadap keamanannya sendiri.

FOLLOW US