Jakarta - Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim. Keutamaan ilmu, belajar dan mengajarkan ilmu sangat penting dalam Islam. Demikian tingginya kedudukan ilmu, sehingga karunia ini merupakan hal yang istimewa. Sebagaimana kisah berikut ini.

Kita telah mengetahui bahwa nabi Sulaiman `alaihissalam memiliki banyak karunia yang diberikan Allah Subhanahu wa Ta` ala.

Allah Subhanahu wa Ta`ala berfirman dalam surah (ke-27) An-Naml ayat 15,

"Dan sungguh, Kami telah memberikan ilmu kepada Daud dan Sulaiman; dan keduanya berkata, "Segala puji bagi Allah yang melebihkan kami dari banyak hamba-hamba-Nya yang beriman." Dan Sulaiman telah mewarisi Daud, dan dia (Sulaiman) berkata, "Wahai manusia! Kami telah diajari bahasa burung dan kami diberi segala sesuatu. Sungguh, (semua) ini benar-benar karunia yang nyata.""

Allah Azza wa Jalla memberi karunia berupa ilmu kepada nabi Daud dan Sulaiman `alaihimassalam. Orang yang beriman akan diangkat derajatnya oleh Allah ﷻ. Sedangkan orang-orang yang beriman dan berilmu pengetahuan akan Allah ﷻ angkat beberapa derajat di atas orang beriman. Sehingga iman dan ilmu pengetahuan merupakan karunia yang istimewa.

Oleh sebab itu, nabi Daud dan nabi Sulaiman `alaihimassalam bersyukur dan memuji Allah ﷻ. Mereka bersyukur dengan kelebihan ilmu yang diberikan.

Dalam hadis shahih riwayat Ibnu Majah rahimahullah, nabi tercinta Muhammad shallallahu `alaihi wasallam bersabda,

”Keutamaan orang yang berilmu dibanding dengan ahli ibadah (hanya beriman), seperti bulan purnama dibandingkan seluruh bintang-bintang. Sesungguhnya para ulama (orang berilmu) adalah pewaris para nabi. Sesungguhnya para nabi tidaklah mewariskan dinar dan dirham, (tetapi) mereka mewariskan ilmu. Barangsiapa mampu mengambilnya, berarti dia telah mengambil keberuntungan yang banyak.”

Dijelaskan dalam Tafsir Al-Qurthubi, bahwa selanjutnya nabi Sulaiman `alaihissalam mengambil warisan dari nabi Daud `alaihissalam. Warisan berupa ilmu dan kenabian. Sedangkan seluruh harta peninggalan nabi Daud `alaihissalam menjadi sedekah. Tidak diwariskan kepada semua anak beliau `alaihissalam, termasuk nabi Sulaiman `alaihissalam.

Berbeda hukumnya dengan orang tua yang bukan nabi. Maka keluarganya menjadi ahli waris dan akan mendapat warisan harta dari orang tuanya.

Nabi Sulaiman `alaihissalam juga menisbahkan segala kelebihan (nikmat) yang dimiliki kepada Allah ﷻ.

Demikianlah arti pentingnya ilmu agar ibadah kita menjadi benar. Dengan berilmu, bukan saja bermanfaat untuk dirinya, tapi juga untuk orang lain. Sehingga akan mendapatkan kebaikan dunia dan akhirat. Juga dapat memiliki pahala yang kekal. Selain itu, dimudahkan jalannya ke surga.

Semoga kaum mukmin senantiasa bersemangat untuk menuntut ilmu dan mengamalkannya. (Kontributor : Dicky Dewata)