• Oase

Keunikan Kisah Raja Dzulqarnain

Rizki Ramadhani | Rabu, 19/04/2023 15:02 WIB
Keunikan Kisah Raja Dzulqarnain Ilustrasi (foto: malangtimes)

Jakarta - Al-Quran adalah kitab iman dan takwa. Adanya berbagai ayat yang berkaitan dengan sejarah, sains ataupun teknologi, itu hanya sekadar rangkaian untuk meninggikan iman dan takwa. Dengan hikmah-Nya pula Allah Subhanahu wa ta’ala tetap menjaga perkara gaib sebagai ujian untuk manusia.

Kisah Dzulqarnain diawali dari firman Allah ﷻ dalam surah (ke-18) Al-Kahfi ayat 83,“Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Dzulqarnain. Katakanlah, “Akan kubacakan kepadamu sebagian dari kisahnya.””

Berdasarkan tafsir Ibnu Katsir, para ulama tafsir menjelaskan asbabun nuzul (sebab turun) ayat tersebut adalah berkaitan dengan orang-orang kafir Quraisy Mekah yang kebingungan menghadapi dakwah Nabi ﷺ. Mereka ingin membatalkan dan membatilkan dakwah nabi Muhammad ﷺ.

Dalam sirah nabawiyah (sejarah Nabi), Ibnu Ishaq rahimahullah menceritakan bahwa penduduk kafir Quraisy Mekah mengutus Uqbah bin Mu’ith dan An-Nadr bin Al-Hairts. Mereka diutus untuk mendatangi rabi Yahudi di Madinah. Pada masa itu, para rabi dikenal memiliki ilmu tentang Ketuhanan. Itulah sebab kedua delegasi Mekah menanyakan tentang bagaimana ajaran nabi Muhammad ﷺ.

Para pemuka agama Yahudi tersebut menyarankan agar orang-orang musyrikin Quraisy Mekah bertanya kepada nabi Muhammad ﷺ tentang tiga perkara. Jika jawabannya benar sebagaimana yang dikisahkan para rabi Yahudi kepada penduduk Quraisy Mekah ini, berarti beliau ﷺ benar-benar seorang nabi yang diutus. Maka disarankan agar orang-orang musyrikin Quraisy Mekah ini harus mengikutinya. Tetapi jika tidak dapat menjawabnya, berarti hanya seseorang yang mengaku-aku dirinya ﷺ menjadi nabi. Bila demikian, terserah apa yang akan penduduk Mekah hendak lakukan terhadapnya ﷺ.

Adapun tiga perkara yang ditanyakan tersebut adalah tentang apa yang dialami oleh beberapa orang pemuda yang pergi meninggalkan kaumnya di masa silam. Selanjutnya disarankan menanyakan tentang bagaimana kisah seorang lelaki yang melanglang buana sampai ke belahan timur dan barat (masyriq dan magrib) bumi. Dan yang terakhir, pertanyaan apakah ruh itu.

Sungguh pertanyaan yang tidak jelas dan tidak menggambarkan ciri-ciri yang lebih spesifik. Setiba di Mekah, mereka pun menanyakan semua pertanyaan sulit ini kepada Nabi ﷺ.

Untuk meringkas kisah, kita akan membahas pada pertanyaan siapa lelaki yang melanglang buana sampai ke belahan timur dan barat bumi.

Allah ﷻ pun menurunkan surah Al-Kahfi. Al-Qur’an menjelaskan bahwa orang tersebut adalah Dzulqarnain. Kisah Dzulqarnain disebutkan Allah ﷻ setelah menceritakan kisah perjalanan nabi Musa `alaihissalam menemui nabi al-Khadir `alaihissalam.

Dijelaskan dalam Nadzm ad-Duror, Al-Biqooí 12/128, urutan kisah ini disebabkan karena nabi yang memiliki julukan sebagai kalimullah tersebut melakukan perjalanan untuk menuntut ilmu. Adapun Dzulqarnain berpetualang untuk berdakwah. Sehingga Allah ﷻ mendahulukan kisah nabi Musa `alaihissalam karena ilmu merupakan pondasi atas segala sesuatu.

Dengan hikmah-Nya, Allah ﷻ menceritakannya sebatas yang diperlukan. Kisah yang bermanfaat dan bisa menjadi pelajaran bagi manusia yang berkaitan dengan keimanan dan ketakwaan.

Semoga kita dimudahkan meraih hikmah dari kisah ini. (Kontributor : Dicky Dewata)

FOLLOW US