JAKARTA - Mantan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan pada Jumat bahwa dia tidak akan mengikuti pemilihan presiden 2024, yang akan mengadu domba dia dengan mantan bosnya Donald Trump untuk nominasi dari Partai Republik.

Pompeo, 59, mengatakan dia memutuskan bersama istrinya bahwa dia tidak akan menjadi kandidat untuk jabatan itu karena alasan pribadi.

"Waktunya tidak tepat untuk saya dan keluarga saya," kata Pompeo dalam sebuah pernyataan. "Ini bukan waktu atau momen bagi saya untuk mencari jabatan terpilih lagi."

Sebagai mantan anggota kongres Kansas, Pompeo membangun reputasi sebagai salah satu letnan Trump yang paling setia ketika dia menjabat sebagai menteri luar negeri dan direktur Badan Intelijen Pusat. Dia memajukan kebijakan luar negeri Trump yang garang sebagai diplomat top AS dan menjadi magnet kontroversi di Washington.

Pompeo juga awalnya mendukung klaim palsu Trump tentang pemilihan presiden yang dicuri setelah kekalahannya pada tahun 2020 dari Demokrat Joe Biden, meskipun Pompeo akhirnya bekerja sama dengan pemerintahan yang akan datang. Dalam beberapa bulan terakhir dia secara tidak langsung mengkritik Trump, mengatakan Partai Republik membutuhkan pemimpin yang tidak memikirkan masa lalu.

Presiden Biden mengatakan pada hari Jumat bahwa dia telah memutuskan untuk mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua pada tahun 2024 dan akan mengumumkan kampanyenya "relatif segera".

Dengan keluarnya Pompeo, mantan Gubernur Carolina Selatan Nikki Haley adalah satu-satunya pejabat administrasi Trump yang mengumumkan dia akan menantang mantan presiden itu. Dia menjabat sebagai duta besar AS untuk PBB di bawah Trump dari 2017 hingga 2018.

Di antara kandidat utama Partai Republik lainnya adalah Senator Tim Scott dari South Carolina, Gubernur Florida Ron DeSantis dan mantan Wakil Presiden Mike Pence.