• Oase

Batu Ajaib dan Pakaian Nabi Musa AS

Rizki Ramadhani | Jum'at, 14/04/2023 15:03 WIB
Batu Ajaib dan Pakaian Nabi Musa AS Ilustrasi (foto:akurat)

Jakarta - Agama mewajibkan setiap muslim untuk memilih berkata yang terbaik dan diam dari perkataan yang dapat memperburuk keadaan. Kali ini dikisahkan bagaimana dampak dari perkataan buruk.

Dikisahkan bani Isra`il biasa mandi dalam keadaan bersama-sama sehingga mereka bisa saling melihat. Adapun nabi Musa `alaihissalam biasa mandi dalam keadaan sendiri. Hal ini menjadikan salah seorang dari bani Israil mengolok-olok nabi Musa `alaihissalam. Dia menyebarkan kedustaan bahwa nabi Musa `alaihissalam memiliki kulit tubuh sangat jelek. Ini disebabkan beliau `alaihissalam menderita penyakit kulit seperti kusta, bisul atau penyakit dan aib lainnya di tubuh beliau `alaihissalam. Oleh karena itu nabi Musa `alaihissalam selalu menutup auratnya.

Kabar dusta ini menyebar di kalangan bani Israil. Beliau `alaihissalam pun telah mendengar fitnah yang menjadi gunjingan semua orang tersebut. Padahal nabi Musa `alaihissalam adalah orang yang pemalu. Oleh karena sifat malu tersebut, beliau `alaihissalam menutup seluruh bagian tubuhnya dan tidak menampakkannya sejengkal kulitpun kepada orang lain. Karenanya, Allah Subhanahu wa ta`ala bermaksud membebaskan nabi Musa `alaihissalam dari tuduhan yang menyakiti hati beliau `alaihissalam.

Bisa kita bayangkan, bagaimana terluka dan sakit hatinya orang yang mulia dan terhormat didustakan dan menjadi pembicaraan satu bangsa. Namun beliau `alaihissalam bersabar dan yakin Allah Azza wa Jalla akan senantiasa membela.

Dikisahkan, nabi Musa `alaihissalam berniat untuk mandi. Beliau `alaihissalam pun pergi ke tempat yang jauh dari pandangan orang. Kemudian, beliau `alaihissalam menanggalkan seluruh pakaiannya dan meletakan di atas sebongkah batu. Setelah selesai mandi, beliau `alaihissalam bergegas menuju batu tersebut. Namun, batu itu berlari sambil membawa baju beliau `alaihissalam.

Nabi yang mulia ini pun segera mengambil tongkatnya dan mengejar batu tersebut. Beliau `alaihissalam juga meminta batu tersebut mengembalikan pakaiannya. Pengejaran ini terus dilakukan hingga sampai pada suatu tempat para pembesar bani Israil sedang berkumpul. Merekapun menyaksikan kesempurnaan tubuh nabi Musa `alaihissalam. Tidak ada aib atau cacat apapun. Maka terbebaslah nabi Musa `alaihissalam dari kedustaan ini.

Atas ijin Allah ﷻ, batu itu pun berhenti. Nabi Musa `alaihissalam segera memakai pakaiannya. Kemudian beliau `alaihissalam memukul batu itu dengan tongkat kayunya beberapa kali. Akibat pukulan ini meninggalkan beberapa bekas pada batu tersebut.

Sungguh mulia nabi yang termasuk ulul azmi ini. Beliau `alaihissalam bersabar hingga Allah Azza wa Jalla menolongnya. Bayangkan jika nabi yang terkenal kuat ini memberi hukuman kepada si pendusta itu. Sebongkah batu saja bisa berbekas hanya dipukul dengan tongkat kayunya.

Al-Qur’an mengabadikannya dalam surah Al-Ahzab ayat 69,“Wahai orang-orang beriman janganlah kalian menjadi seperti orang-orang yang mengolok-olok (menyakiti) Musa lalu Allah membersihkannya dari tuduhan-tuduhan yang mereka katakan.”

Kisah inipun bisa kita temukan dalam kitabnya Al-Imam Al-Bukhari dari hadis Rasulullah yang diriwayatkan Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu.

Semoga Allah ﷻ senantiasa menjaga hati dan lisan kita dari berbuat zhalim atau dizhalimi. (Kontributor : Dicky Dewata)

FOLLOW US