JAKARTA - Antisipasi kebutuhan uang tunai masyarakat saat Ramadhan dan Idul Fitri, Bank Mandiri menyiapkan uang tunai Rp49,6 triliun. Alokasi ini meningkat sekitar 7,9% dari periode yang sama pada tahun lalu.
Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha mengatakan, sebagian besar dari alokasi kebutuhan uang tunai digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengisian ATM Bank Mandiri yang diprediksi sekitar Rp 16,5 triliun per hari selama periode tersebut.
“Guna mendukung penyaluran uang tunai ke masyarakat, kami juga telah mengoptimalisasi pengisian 13.068 mesin ATM Bank Mandiri yang terhubung dalam jaringan ATM Link, ATM Bersama, ATM Prima dan Visa/Plus di seluruh Indonesia sejak akhir bulan lalu hingga saat libur Lebaran,” kata Rudi, Sabtu (1/4/2023).
Selain mesin ATM, dia melanjutkan, Bank Mandiri juga mengoptimalkan channel-channel pembayaran online untuk membantu nasabah bertransaksi dengan cepat, antara lain dengan mesin EDC dan aplikasi Livin’ by Mandiri.
“Kami telah melakukan preventive maintenance untuk sekitar 3.300 ATM dan 37.200 EDC yang berlokasi strategis seperti di rest area, bandara, stasiun, terminal, pelabuhan, pusat perbelanjaan, hotel, SPBU dan tempat wisata,” katanya.
Nasabah juga dapat Livin’ by Mandiri yang kini telah mampu memenuhi berbagai kebutuhan seperti cek saldo, pembayaran tagihan bulanan, top up otomatis e-wallet, tarik tunai tanpa kartu, serta pembayaran dengan Quick Response (QR) payment. Bahkan, nasabah juga dapat melakukan pemesanan tiket kereta dan pesawat pada super app ini.
“Dengan fitur top up mandiri e-money pada Livin’ by Mandiri, nasabah yang melakukan perjalanan lewat tol akan sangat dimudahkan karena top up dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja,” imbuh Rudi.
Sedangkan bagi pengguna jalan tol yang belum memiliki kartu mandiri e-money, Rudi menjelaskan, pihaknya akan menyiapkan stock kartu hingga 735.000 kartu yang dapat diperoleh di cabang, toko retail (Indomaret, Alfamart, dll), outlet resmi bankmandiri di ecommerce (Tokopedia, Blibli, Shopee), serta vending machine di lokasi transportasi dan stasiun.
Dia melanjutkan, pihaknya juga akan memastikan kesiapan jaringan IT secara optimal untuk mengantisipasi kenaikan transaksi yang dilakukan nasabah pada seluruh channel pembayaran elektronik, dengan membentuk tim monitoring IT yang selalu siaga.