• Oase

Hamba Allah SWT yang Dibuang oleh Para Saudaranya

Rizki Ramadhani | Sabtu, 01/04/2023 11:01 WIB
Hamba Allah SWT yang Dibuang oleh Para Saudaranya Ilustrasi (foto:diadona)

Jakarta - Terasa di relung hati kita betapa sedihnya jika seorang anak yang masih muda belia dipisahkan dari orang tua yang sangat mengasihinya. Tidak hanya itu saja, bahkan dibuang di tempat yang asing dan tidak berpenghuni. Berikut ini dikisahkan secara ringkas tentang hamba Allah Subhanahu wa ta`ala yang shalih dan mulia itu.

Dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim disebutkan, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya tentang orang yang paling mulia? Beliau menjawab, “Yaitu orang yang paling bertakwa.” Maka para sahabat berkata, “Bukan ini maksud pertanyaan kami?” Beliau pun bersabda, “Yaitu Yusuf seorang Nabi Allah putera Nabi Allah putera Nabi Allah putera kekasih Allah.”

Dikisahkan bahwa nabi Ya’qub `alaihissalam beserta keluarganya tinggal di Palestina. Hingga terjadi peristiwa ketika semua anak nabi Ya’qub `alaihissalam kecuali Bunyamin, merasa cemburu kepada si kecil Yusuf. 10 putera Israil ini berlaku zalim. Mereka memasukkan Yusuf kecil ke dalam sumur yang letaknya jauh dari kediaman mereka.

Beberapa waktu setelah itu, Yusuf kecil ditemukan oleh kafilah yang sedang melintas. Beliau kemudian dijual kepada seorang menteri keuangan di Mesir. Akhirnya Yusuf tinggal di kediaman menteri tersebut.

Setelah tumbuh dewasa, nabi yang terkenal ketampanannya ini digoda oleh istri menteri tersebut. Berdasarkan literatur Israiliyat, nama wanita cantik ini adalah Zulaikha. Nabi Yusuf `alaihissalam dengan sifat `iffah (menjaga diri) dan sucinya tetap menolak keinginan istri pembesar tersebut.

Fitnah pun terjadi karena rasa cinta kaum wanita kepada nabi Yusuf `alaihissalam, hingga akhirnya beliau `alaihissalam yang tidak bersalah itu dipenjara. Singkat cerita, kemudian nabi Yusuf `alaihissalam dibebaskan oleh Raja Mesir dan akhirnya diangkat menjadi menteri keuangan di Mesir.

Banyak ulama seperti Thahir bin ‘Asyur menyebutkan bahwa pada zaman itu Mesir dikuasai oleh suku Hyksos dan penguasanya disebut dengan al-malik (raja), seperti yang disebutkan dalam surah Yusuf.

Melanjutkan kisah di atas, nabi Ya’qub `alaihissalam beserta anak-anaknya (bani Israil) pergi meninggalkan Palestina menuju Mesir. Pada saat mereka masuk ke negeri Mesir, maka mereka disambut dengan sambutan yang besar. Nabi Yusuf `alaihissalam juga memuliakan kedua orang tuanya dan mendudukan di atas kursinya.

Dinukil dari Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah dalam Tafsir Ibn Katsir, bahwa Allah ﷻ mempertemukan kembali nabi Yusuf dengan nabi Ya’qub `alaihimus salam setelah terpisah 80 tahun.

Ketika itu, nabi Ya’qub `alaihissalam dan istrinya beserta 11 anaknya bersujud kepada nabi Yusuf `alaihissalam sebagai bentuk penghormatan. Inilah takwil mimpi beliau `alaihissalam ketika masih kecil. Matahari dan bulan adalah ibu dan bapaknya, sedangkan 11 bintang adalah saudara-saudaranya. Allah ﷻ telah menjadikannya kenyataan.

Nabi Yusuf `alaihissalam terkenal amanah dan pandai. Beliau `alaihissalam berhasil menjalankan pekerjaannya dalam pemerintahan Mesir. Pada masa itu, nabi yang memiliki nasab terbaik yang pernah ada inipun selalu mengajak rakyatnya menyembah Allah ﷻ.

Setelah selesai urusannya dan beliau `alaihissalam merasa bahwa hidupnya tidak lama lagi. Putera dari nabi Ya’qub `alaihissalam ini senantiasa mengakui dan bersyukur atas nikmat Allah ﷻ. Nabi Yusuf `alaihissalam berdoa agar husnul khotimah, yaitu tetap di atas Islam dan digolongkan hamba yang shalih sampai akhir hayat.

Allah ﷻ mengabadikannya dalam Al-Qur’an surah (ke-12) Yusuf ayat 101,

"Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebagian kekuasaan dan telah mengajarkan kepadaku sebagian takwil mimpi. (Wahai Tuhan) Pencipta langit dan bumi, Engkaulah pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan muslim dan gabungkanlah aku dengan orang yang saleh."

Semoga kisah yang singkat ini dapat menyegarkan ingatan kita kembali guna memperoleh berbagai pelajaran berharga untuk diamalkan.

(Kontributor :Dicky Dewata)

 

 

 

FOLLOW US