• Oase

Bila Diri Dikuasai Fitnah dan Ujian Kekuasaan

Rizki Ramadhani | Kamis, 30/03/2023 08:34 WIB
Bila Diri Dikuasai Fitnah dan Ujian Kekuasaan Ilustrasi penguasa yang zalim (foto: harakah)

Jakarta - Pada hakekatnya, kehidupan di dunia ini hanyalah semu. Oleh sebab itu, jadikanlah sebagai kesempatan menyiapkan bekal. Bekal untuk kehidupan yang abadi kelak.

Banyak riwayat yang menerangkan mengenai empat orang raja dunia, diantaranya, riwayat dari ulama tabiin, Muhajid bin Jabr rahimahullah, murid senior Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu,

Raja seluruh bumi, dari timur sampai barat ada empat orang, dua mukmin dan dua kafir. Dua raja mukmin, Sulaiman bin Daud dan Dzulqarnain. Dua raja kafir, Bukhtanshar dan Namrud bin Kan’an.” (Riwayat Thabari dalam tafsirnya, 5/433).

Namrud merupakan raja kafir pertama yang menguasai seluruh bumi dari ujung timur hingga ujung barat pada masanya. Nama lengkapnya adalah Namrud bin Kan’an bin Kusy bin Ham bin Nuh `alaihissalam. Merupakan keturunan kelima dari nabi Nuh `alaihissalam.

Adapun kata Nimrod (atau yang lebih dikenal dengan sebutan Namrud) adalah suatu julukan bagi penguasa di Babilonia yang digunakan dalam Taurat. Julukan serupa berlaku bagi kata Fir’aun untuk penguasa di Mesir. Kaisar di Romawi, Kisrah di Persia. Karenanya nama Nimrod kerap muncul dalam kisah Israiliyat di berbagai rentang waktu.

Putera Kan’an ini adalah seorang raja di kota Mesopotamia, Babilonia. Kota yang menjadi pusat peradaban dunia setelah banjir bah di masa nabi Nuh `alaihissalam. Sang raja hidup diperkirakan semasa dengan nabi Ibrahim `alaihissalam. Bahkan ada yang menyebut dia adalah saudara sepupu Azar bin Tarih, ayah nabi Ibrahim `alaihissalam.

Istilah babel dalam bahasa Ibrani memiliki arti kebingungan atau kekacauan. Mungkin dari kata ini pula adanya pengaruh fonetik di beberapa wilayah sehingga disebut babil. Selanjutnya lahir istilah Babilon (Babilonia).

Raja Babilonia ini menyatakan dirinya sebagai raja dan tuhan. Pada masa jauh setelahnya, jejak kekafirannya tersebut diikuti oleh Fir’aun. Yaitu saat "Fi’aun berkata, "Akulah tuhanmu yang paling tinggi.”

(QS. An-Nazi`at [79] ayat 24).

Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan di dalam tafsirnya, disebutkan Namrud menjadi raja selama 400 tahun. Sehingga lamanya sang raja berkuasa dan keangkuhan dirinya sendiri membuat putera Kan’an ini sampai bertindak zalim, mengingkari nabi Ibrahim `alaihissalam dan sangat keras menentangnya.

Namrud juga dikenal giat mendirikan berbagai kota besar dan melakukan pembangunan. Berdasarkan kisah Israiliyat, dituturkan dialah pendiri menara Babilonia. Menara tertinggi di bumi yang pernah dibangun di zaman itu. Bahkan hingga saat ini, beberapa kalangan menganggap sebagai simbol keangkuhan dan kesombongan manusia.

Allah ﷻ menganugerahi bentuk fisik yang gagah dan kekuatan kepada kaum ini melebihi berbagai bangsa lain. Namun mereka tidak mensyukuri nikmat yang luar biasa ini. Mengikuti tradisi para pendahulu, mereka pun membuat berbagai patung sebagai berhala yang disembah dan dipuja. Bukan itu saja, bahkan raja penguasa seluruh bumi ini menyatakan dirinya sebagai tuhan.

Dijelaskan oleh Ibnu Qayyim rahimahullah dalam Miftah Daarissa`aadah, bahwa diantara perkara yang menyebabkan seseorang sukar mendapatkan hidayah adalah berpegang pada tradisi.

Itulah penyebab penolakan keras mereka terhadap dakwah nabi Ibrahim `alaihissalam.

Semoga sekelumit kisah ini dapat menambah khazanah keilmuan kita.

(Kontributor :Dicky Dewata)

FOLLOW US