• News

Insiden Drone Jatuh di Laut Hitam, Makin Memperburuk Hubungan Kremlin-AS

Yati Maulana | Kamis, 16/03/2023 19:05 WIB
Insiden Drone Jatuh di Laut Hitam, Makin Memperburuk Hubungan Kremlin-AS Drone MQ-9 Reaper Angkatan Udara A.S. di Pangkalan Udara Amari, Estonia, 1 Juli 2020. Foto: Reuters

JAKARTA - Kremlin mengatakan pada hari Rabu bahwa hubungannya dengan Amerika Serikat berada dalam "keadaan yang menyedihkan" dan pada tingkat terendah, setelah Washington menuduh Rusia menjatuhkan salah satu drone pengintainya di Laut Hitam.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan tidak ada kontak tingkat tinggi dengan Washington atas insiden itu dan dia tidak memiliki apa pun untuk ditambahkan ke pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertahanan Rusia.

Dia mengatakan hubungan bilateral "pada titik terendah, dalam keadaan yang sangat disesalkan" tetapi "pada saat yang sama, Rusia tidak pernah menolak dialog yang konstruktif, dan tidak menolak sekarang".

Militer AS mengatakan pada hari Selasa bahwa sebuah pesawat tempur Rusia telah memotong baling-baling salah satu drone mata-matanya saat terbang di atas Laut Hitam di ruang udara internasional, menyebabkannya jatuh ke dalam air.

Jenderal Angkatan Udara AS James Hecker menyebutnya sebagai "tindakan Rusia yang tidak aman dan tidak profesional".

Rusia membantah menabrak drone, menyatakan itu jatuh karena "manuver tajam".

Sergei Naryshkin, kepala dinas intelijen asing SVR Rusia, mengatakan kepada reporter Rusia Pavel Zarubin bahwa Amerika Serikat "sangat aktif" dalam pengintaian luar angkasa, visual dan radio di wilayah tersebut.

"Kami memiliki pengetahuan dan pemahaman terperinci tentang tujuan intelijen Amerika Serikat menggunakan sarana teknologi, dan kami mencoba mengidentifikasi objek yang paling menarik bagi mereka," katanya dalam sebuah video yang diposting online.

Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat, Anatoly Antonov, mengatakan drone "sengaja dan provokatif bergerak menuju wilayah Rusia dengan transponder dimatikan".

"Aktivitas militer AS yang tidak dapat diterima di dekat perbatasan kami menimbulkan kekhawatiran," kata Antonov. "Mereka mengumpulkan intelijen, yang kemudian digunakan oleh rezim Kyiv untuk menyerang angkatan bersenjata dan wilayah kami."

FOLLOW US