• News

13 Maret Hari Kemenangan Anak Perempuan Internasional, Perubahan Hak dan Kesetaraan

Tri Umardini | Senin, 13/03/2023 07:30 WIB
13 Maret Hari Kemenangan Anak Perempuan Internasional, Perubahan Hak dan Kesetaraan 13 Maret Hari Kemenangan Anak Perempuan Internasional, Perubahan Hak dan Kesetaraan. (FOTO: SHUTTERSTOCK)

JAKARTA - Hari Kemenangan Anak Perempuan Internasional atau International Every Girl Wins Day dirayakan pada tanggal 13 Maret.

Hari ini membantu memberikan perhatian pada hak-hak perempuan di seluruh dunia, terutama bagi gadis-gadis muda. Perayaan tersebut melibatkan pembicaraan, ceramah, dan konferensi tentang pemberdayaan perempuan di setiap negara.

Tujuannya adalah untuk mencapai perubahan sistemik jangka panjang yang membahas hak-hak perempuan atas kesetaraan.

Hari itu juga menginspirasi gadis-gadis muda untuk bangga dengan aset terpenting mereka. Mereka didorong untuk saling mendukung dan menjadi duta gerakan pemberdayaan perempuan, bukan hanya penerima manfaat.

The Every Girl Wins Institute memperkenalkan liburan ini.

Sejarah Hari Kemenangan Anak Perempuan Internasional

Pendiri dan CEO Every Girls Institute, Dr. Christine Kozachuk, menetapkan 13 Maret sebagai International Every Girl Wins Day.

Dr Kozachuk memulai inisiatif untuk membantu gadis-gadis muda mengubah hidup mereka dan menjadi anggota masyarakat yang sukses.

Institut menunjukkan kepada para remaja putri bahwa mereka dapat mengatasi tantangan yang menahan mereka dari menjalani kehidupan pribadi dan profesional yang memuaskan.

Organisasi memberikan pelajaran tertulis, interaksi visual, dan sesi kelompok — mengajari siswa cara mengubah ambisi mereka menjadi pencapaian dan membuat rencana aksi untuk tujuan hidup mereka.

The Every Girl Wins Institute bukanlah organisasi pertama yang didedikasikan untuk tujuan ini.

Gerakan hak-hak perempuan dimulai pada abad ke-19, dengan fokus pada hak pilih.

Pada Juli 1848, sekitar 300 orang — kebanyakan perempuan — berkumpul di New York untuk meletakkan dasar bagi gerakan hak-hak perempuan, termasuk strategi untuk mencapai tujuan mereka.

Pertemuan ini dikenal dengan Konvensi Seneca, dan menghasilkan persetujuan resolusi hak suara. Namun, ini hanyalah awal dari puluhan tahun aktivisme dan lobi, bahkan anggota kongres laki-laki yang paling toleran dan suportif pun enggan mengizinkan perempuan untuk memilih.

Pada tahun 1890, National American Woman Suffrage Association dibentuk. Antara tahun 1910 dan 1914, NAWSA memperoleh keuntungan yang signifikan di tingkat negara bagian dan, pada tahun 1917, berhasil membuat seorang wanita terpilih menjadi anggota Kongres AS.

Tahun ini bertepatan dengan masuknya AS ke dalam Perang Dunia Pertama. Kelompok-kelompok seperti Women`s Land Army menunjukkan bahwa perempuan dapat berperan aktif dan produktif di dunia modern jika diberikan kesempatan dan kebebasan yang sama.

Saat ini, ratusan organisasi berdedikasi untuk hak-hak perempuan, termasuk UN Women dan Global Fund for Women, tetapi jalan masih panjang.

Garis Waktu Hari Kemenangan Anak Perempuan Internasional

1. Tahun 1848 Konvensi Air Terjun Seneca
Pada konferensi pertama untuk hak-hak perempuan yang diselenggarakan oleh perempuan, 68 perempuan dan 32 laki-laki menandatangani Deklarasi Sentimen, memicu gerakan yang berakhir dengan pengesahan Amandemen ke-19.

2. Tahun 1851 Konvensi Hak Perempuan
Sojourner Truth, seorang abolisionis dan aktivis hak-hak perempuan, memberinya `Bukankah IA Woman?` yang terkenal itu pidato di Akron, Ohio.

3. Tahun 1869 Asosiasi Hak Pilih Perempuan Nasional
Elizabeth C. Stanton dan Susan B. Anthony mendirikan Asosiasi Hak Pilih Perempuan Nasional pada 15 Mei.

4. Tahun 1917 Anggota Kongres Perempuan Pertama
Jeanette Rankin, anggota lama Asosiasi Hak Pilih Wanita Nasional, dilantik sebagai wanita pertama yang terpilih di Kongres AS sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat. (*)

 

FOLLOW US