JAKARTA - Seorang pria menembak mati 10 orang di tempat dansa ballroom di Monterey Park, California, pada Sabtu malam saat perayaan Tahun Baru Imlek di kota itu. Pelaku masih buron setelah melarikan diri dari tempat kejadian, kata polisi.

Sepuluh orang lainnya dibawa ke rumah sakit setempat untuk dirawat karena cedera, dan setidaknya satu dalam kondisi kritis, kata Departemen Sheriff Los Angeles County pada Minggu pagi, sekitar lima jam setelah serangan itu.

Belum ada informasi tentang motif penembakan atau deskripsi tersangka, kata kapten departemen Andrew Meyer kepada wartawan dalam jumpa pers di tempat kejadian.

Penembakan terjadi setelah pukul 10 malam. (0600 GMT pada hari Minggu) di sekitar lokasi perayaan Tahun Baru Imlek di mana banyak jalan pusat kota ditutup untuk perayaan yang menarik ribuan orang dari seluruh California Selatan.

Monterey Park adalah kota yang berjarak sekitar 7 mil (11 km) dari pusat kota Los Angeles. Sekitar dua pertiga penduduknya adalah orang Asia, menurut data Sensus AS. Departemen sheriff mengatakan tidak tahu apakah serangan itu bermotif rasial.

Rekaman yang diposting di media sosial menunjukkan orang-orang yang terluka di atas tandu dibawa ke ambulans oleh staf darurat. Di sekitar lokasi penembakan, polisi menjaga jalan-jalan yang ditutup, menurut video tersebut.

"Hati kami tertuju kepada mereka yang kehilangan orang yang dicintai malam ini di kota tetangga kami, Monterey Park, tempat penembakan massal baru saja terjadi," tulis Pengawas Kota Los Angeles Kenneth Mejia di Twitter.

Penembakan massal berulang kali terjadi di Amerika Serikat, negara dengan tingkat kepemilikan senjata pribadi tertinggi di dunia. Penembakan paling mematikan dalam sejarah California terjadi pada tahun 1984 ketika seorang pria bersenjata membunuh 21 orang di sebuah restoran McDonald`s di San Ysidro, dekat San Diego.