• News

Di Tengah Sengketa Konstitusi Portugal, Ribuan Orang Protes Hak-hak Binatang

Yati Maulana | Minggu, 22/01/2023 11:01 WIB
Di Tengah Sengketa Konstitusi Portugal, Ribuan Orang Protes Hak-hak Binatang Orang-orang berdemonstrasi untuk hak-hak hewan di Lisbon, Portugal, 21 Januari 2023. Foto: Reuters

JAKARTA - Pemilik anjing, Sandra Almeida, melakukan perjalanan panjang ke ibu kota Portugal, Lisbon, pada hari Sabtu. Dia ergabung dengan ribuan orang yang turun ke jalan untuk memberikan suara kepada hewan saat mahkamah konstitusi mempertimbangkan apakah menganiaya hewan peliharaan harus digolongkan sebagai kejahatan.

"(Sistem) keadilan tidak bisa menutup mata terhadap evolusi zaman," kata Almeida, 52, saat orang-orang bersiul dan meneriakkan slogan. "Banyak hewan saat ini menjadi bagian dari keluarga kita dan tidak ada yang membenarkan kejahatan yang mengerikan."

Almeida, yang memiliki lima anjing penyelamat, melakukan perjalanan hampir 250 km (155 mil) dari kota Aveiro di Portugal utara untuk demonstrasi, yang diselenggarakan oleh kelompok Intervensi dan Penyelamatan Hewan (IRA).

Jaksa penuntut umum Portugal pada hari Rabu meminta mahkamah konstitusi untuk menyatakan undang-undang inkonstitusional yang mengkriminalisasi dengan denda atau hukuman penjara bagi mereka yang menganiaya hewan peliharaan mereka.

Menurut jaksa penuntut umum, pengadilan telah membuat keputusan yang mengarah pada dugaan inkonstitusionalitas undang-undang tersebut. Pada suatu kesempatan, seorang pemilik anjing yang membuang anak-anaknya ke tempat sampah pada awalnya dihukum tetapi kemudian dibebaskan.

Pengadilan berpendapat konstitusi negara tidak dapat melindungi hewan peliharaan seolah-olah mereka adalah manusia, lapor surat kabar Expresso.

Setelah dikritik oleh IRA karena tidak membicarakan masalah ini, Presiden Portugal Marcelo Rebelo de Sousa mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu bahwa undang-undang yang menghukum mereka yang menganiaya hewan adalah "persyaratan yang tidak dapat disangkal".

Berdiri di atas truk yang dipenuhi gambar kucing, anjing, dan kuda yang terlantar, Presiden IRA Tomas Pires mengatakan kepada lautan pengunjuk rasa bahwa semua orang harus melindungi hewan.

Memegang spanduk, Filipe Vicente, pemilik anjing dan kucing berusia 45 tahun, menggambarkan situasi saat ini sebagai "kemunduran yang terkenal".

"Saya pikir ini adalah salah satu tanda utama dari sebuah peradaban yang diklaim berkembang tetapi kenyataannya tidak," kata Vicente.

FOLLOW US