• News

Karena Alasan Isu NATO, Menlu Turkiye Tak Terima Mahasiswinya Ditolak Magang di Swedia

Asrul | Rabu, 18/01/2023 04:05 WIB
Karena Alasan Isu NATO, Menlu Turkiye Tak Terima Mahasiswinya Ditolak Magang di Swedia Fatma Zehra S. mahasiswi yang belajar psikologi di Universitas Ibn Haldun Istanbul. (Foto file - Anadolu Agency)

Jakarta - Menteri Luar Negeri Turkiye Mevlut Cavusoglu menyampaikan dukungannya kepada seorang mahasiswi Turkiye yang ditolak magang di Swedia oleh seorang profesor yang mengklaim dia tidak dapat menerimanya karena Turkiye telah memblokir masuknya Swedia ke NATO.

Cavusoglu membagikan di Twitter tentang cuplikan percakapan teleponnya dengan Fatma Zehra S., seorang mahasiswi S1 tahun ketiga yang belajar psikologi di Universitas Ibn Haldun Istanbul.

Menlu Turkiye tersebut mengatakan telah menunjukkan "sikap yang cocok kepada seorang wanita Turkiye. Sayangnya, kita melihat negara-negara yang menjunjung demokrasi dan hak asasi manusia mengaitkan masalah politik dengan masa depan pendidikan seorang mahasiswi,"

Menekankan solidaritas Turkiye dengan Fatma, Cavusoglu mengatakan di Twitter bahwa "sikap kami terhadap rasisme, xenofobia, dan diskriminasi sudah jelas." ujar Cavusoglu. dilansir AA

"Insiden yang dialami Zehra di sebuah universitas Swedia adalah contoh buruk dari penggunaan pendidikan dalam politik. Selama percakapan telepon kami, saya mengucapkan selamat kepadanya atas ketajaman dan sikapnya yang bermartabat," sambung menlu Turkiye.

Fatma diterima oleh program Erasmus+ Uni Eropa untuk magang pada musim panas 2023 di universitas pilihannya.

Salah satu tujuan tempat magangnya adalah Universitas Stockholm Swedia. Pada 23 November, Fatma mengirim email ke Prof. Per Carlbring, yang memimpin kelompok penelitian psikologi klinis di universitas itu, meminta untuk ambil bagian dalam proyek penelitian yang dipimpinnya.

Dalam beberapa jam, Carlbring menjawab dalam bahasa Inggris: “Saya ingin menjamu Anda. Namun, karena Turkiye tidak mengizinkan Swedia bergabung dengan NATO, saya harus menolak. Maaf!"

Juni lalu, Turkiye, Swedia dan Finlandia menandatangani sebuah memorandum yang dirancang untuk membuka jalan bagi tawaran NATO kedua negara Nordik.

Turkiye tidak menolak tawaran mereka tetapi mengatakan kedua negara harus memenuhi janji mereka dalam memorandum untuk mengambil sikap tegas melawan terorisme untuk mendapatkan keanggotaan, yang hingga kini belum mereka lakukan.

FOLLOW US