• News

Menteri Keuangan Pakistan Bertemu IMF di Jenewa Besok, Upayakan Bailout Lagi

Yati Maulana | Minggu, 08/01/2023 22:01 WIB
Menteri Keuangan Pakistan Bertemu IMF di Jenewa Besok, Upayakan Bailout Lagi Logo Dana Moneter Internasional (IMF) terlihat di luar gedung kantor pusat di Washington, AS, 4 September 2018. REUTERS/Yuri Gripas/File Photo

JAKARTA - Delegasi Dana Moneter Internasional (IMF) akan bertemu dengan menteri keuangan Pakistan di sela-sela konferensi di Jenewa mulai 9 Januari, kata juru bicara pemberi pinjaman pada hari Minggu, saat Pakistan berjuang untuk memulai kembali program bailoutnya.

Pemberi pinjaman belum menyetujui pencairan $ 1,1 miliar yang awalnya akan dicairkan pada November tahun lalu, meninggalkan Pakistan dengan cadangan devisa yang hanya cukup untuk menutupi impor satu bulan.

"Delegasi IMF diperkirakan akan bertemu dengan Menteri Keuangan (Ishaq) Dar di sela-sela konferensi Jenewa untuk membahas masalah-masalah luar biasa dan langkah ke depan," kata juru bicara IMF dalam sebuah pesan kepada Reuters.

Konferensi di Jenewa, yang diselenggarakan bersama oleh Perdana Menteri Shehbaz Sharif dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, akan berupaya mengumpulkan dukungan internasional untuk negara tersebut setelah banjir dahsyat tahun lalu.

Banjir tersebut menewaskan sedikitnya 1.700 orang dan menyebabkan kerusakan infrastruktur penting senilai miliaran dolar.

Sebuah rencana yang menetapkan garis waktu dan pembiayaan upaya pembangunan kembali telah menjadi poin penting dalam pembicaraan untuk menyelesaikan tinjauan kesembilan yang akan mengeluarkan $1,1 miliar dana IMF dan membuka pendanaan internasional lainnya juga.

Dar mengkritik IMF akhir-akhir ini, secara terbuka mengatakan bahwa pemberi pinjaman bertindak "tidak normal" dalam berurusan dengan Pakistan, yang memasuki program bailout $7 miliar pada tahun 2019.

Juru bicara IMF juga mengatakan Direktur Pelaksana Kristalina Georgieva melakukan "panggilan konstruktif" dengan Sharif mengenai konferensi Jenewa dan mendukung upaya Pakistan untuk membangun kembali.

FOLLOW US