Ledakan di luar kedutaan Rusia di Kabul, ibu kota Afghanistan, pada hari Senin merenggut nyawa dua personel kedutaan dan satu warga sipil dan mengakibatkan cedera sedikitnya sepuluh orang lainnya.(FOTO: khaama.co)
JAKARTA - Sebuah ledakan di luar bandara militer di Kabul pada Minggu pagi telah menyebabkan banyak korban, kata juru bicara kementerian dalam negeri yang dikelola Taliban.
"Hari ini pagi sebuah ledakan terjadi di luar bandara militer Kabul, menyebabkan sejumlah warga kami tewas dan terluka," kata juru bicara Abdul Nafi Takor kepada Reuters, seraya menambahkan bahwa penyelidikan sedang dilakukan.
Dia tidak merinci sifat atau target ledakan.
Penduduk setempat mengatakan ledakan keras terdengar sebelum pukul 8 pagi di sekitar sisi militer bandara yang dijaga ketat. Mereka mengatakan daerah itu telah ditutup oleh pasukan keamanan, dan semua jalan telah ditutup.
Pemerintahan yang dikelola Taliban dihadapkan pada pemberontakan berdarah yang dilakukan oleh kelompok militan Negara Islam, yang dalam beberapa pekan terakhir menargetkan sejumlah instalasi penting di Kabul, termasuk kedutaan Rusia dan Pakistan serta kantor mantan perdana menteri negara itu. menteri.
Sejak kembali berkuasa di Afghanistan pada Agustus 2021, Taliban mengeklaim telah meningkatkan keamanannya, sebagaimana dilansir Al Jazeera. Akan tetapi, sejumlah ledakan dan serangan bom masih kerap terjadi di Afghanistan. Banyak dari serangan bom diklaim oleh ISIS cabang Afghanistan, ISIS-K.
Bulan lalu, setidaknya lima warga negara China terluka ketika penyerang ISIS menyerbu sebuah hotel yang terkenal di kalangan warga negara China di Kabul. Ratusan orang, termasuk anggota komunitas minoritas Afghanistan, tewas dan terluka akibat berbagai serangan sejak Taliban kembali berkuasa.
