• News

Waspada, Banjir Rob Berpotensi Terjadi di Pesisir Utara Jakarta pada Awal 2023

Eko Budhiarto | Kamis, 29/12/2022 17:46 WIB
Waspada, Banjir Rob Berpotensi Terjadi di Pesisir Utara Jakarta pada Awal 2023 Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati (foto: instagram.com@dwikoritakarnawati)

JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan, banjir rob berpotensi terjadi pesisir utara Jakarta pada awal 2023, tepatnya 3-10 Januari 2023.

"Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut serta memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers yang diikuti dari Jakarta, Kamis (29/12/2022).

Dwikorita mengatakan bahwa fenomena bulan baru pada 23 Desember 2022 dan jarak terdekat bulan ke bumi (perigee) pada 24 Desember 2022 berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum.

Selain pesisir utara Jakarta, ada 10 wilayah lain di Indonesia yang juga berpotensi dilanda banjir rob, antara lain pesisir Kepulauan Riau pada 21-31 Desember 2022, pesisir Bangka Belitung 24-31 Desember 2022, pesisir Banten 21 Desember 2022-5 Januari 2023, pesisir Jawa Barat 20-31 Desember 2022.

Kemudian pesisir utara Jawa Tengah pada 28 Desember-8 Januari 2023, Kalimantan Barat 24-29 Desember 2022, pesisir Kalimantan Tengah (Kotawaringin Barat) 24-29 Desember 2022, pesisir Sulawesi Utara 20-29 Desember 2022, pesisir Maluku Utara 25-29 Desember 2022, serta pesisir utara Papua 24-30 Desember 2022.

Menurut Dwikorita, kondisi ini secara umum dapat mengganggu aktivitas keseharian masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman, dan aktivitas tambak garam dan perikanan darat.

Ia mendorong masyarakat untuk terus memperbaharui perkembangan cuaca lewat laman resmi BMKG atau dapat mengunduh aplikasi Info BMKG di telepon pintar.

"Bapak-ibu bisa melihat prakiraan cuaca enam hari ke depan, bagaimana curah hujan, suhu, kecepatan angin, kelembapan, setiap tiga jam atau enam jam di setiap kecamatan di seluruh Indonesia," ujar Dwikorita.

 

FOLLOW US