• News

24 Desember HUT Kodam Jaya, Penyerahan Kekuasaan dari Kolonial Belanda ke RI

Tri Umardini | Sabtu, 24/12/2022 04:30 WIB
24 Desember HUT Kodam Jaya, Penyerahan Kekuasaan dari Kolonial Belanda ke RI 24 Desember HUT Kodam Jaya, Penyerahan Kekuasaan dari Kolonial Belanda ke Pemerintah RI. (FOTO: HO VIA PEMKAB BEKASI)

JAKARTA - Tahun ini, Kodam Jaya merayakan hari ulang tahun (HUT) ke-73 pada tanggal 24 Desember.

Pada tanggal 24 Desember 1949, terjadi penyerahan kekuasaan dari pemerintah Belanda kepada pemerintah Republik Indonesia di Jakarta.

Proses penyerahan ini dilakukan oleh Letkol R. Paswin Nata Diningrat selaku Basis co Jakarta Raya yang mewakili pemerintah Republik Indonesia.

Dengan adanya penyerahan ini, maka tanggal 24 Desember 1949 ditetapkan sebagai tanda lahirnya Basis co Jakarta Raya yang kemudian hari berganti nama menjadi Kodam Jaya.

Pada Januari 1950, Basis Co Jakarta Raya diubah menjadi Komando Militer Pangkalan Jakarta Raya (KMP Jakarta Raya) dan diganti lagi menjadi Komando Militer Kota Besar Jakarta Raya (KMKB-DR) pada 10 Mei 1950.

Dengan dikeluarkannya Surat Perintah Nomor SP 1672/10/1959 tanggal 24 Oktober 1959, kembali terjadi perubahan nama dari KMKB-DR menjadi Komando Daerah Militer V/Jayakarta (Kodam V/Jaya).

Walaupun peresmian Kodam Jaya pada tanggal itu, namun, Hari Ulang Tahun Kodam Jaya diperingati setiap tanggal 24 Desember.

Tongkat komando Kodam Jaya resmi diserahkan dari Mayjen TNI Mulyo Aji kepada Mayjen TNI Untung Budiharto pada Senin 10 Januari 2022.

Jabatan Panglima Kodam Jaya (Pangdam Jaya) merupakan posisi strategis bagi para jenderal untuk menapak karier di tubuh TNI. Bahkan beberapa Pangdam Jaya berhasil menduduki posisi tertinggi sebagai Panglima TNI.

Dalam sejarahnya, jabatan Pangdam Jaya selalu isi oleh Mayor Jenderal (Mayjen). Tercatat hingga saat ini sudah 35 Mayjen yang pernah menduduki posisi Pangdam Jaya.

Sejarah lahirnya Kodam Jaya dimulai pada tanggal 24 Desember 1949 saat terjadi penyerahan kekuasaan dari Pemerintah Kolonial Belanda kepada pemerintah Republik Indonesia.

Penyerahan kekuasaan itu diawali dengan penandatanganan dokumen-dokumen peralihan kekuasaan atas wilayah Jakarta Raya dari tangan Co Batavia En Ommelanden kepada basis Co Jakarta Raya.

Penandatanganan dokumen ini dilakukan oleh Kolonel Vries selaku Basis co Batavia en commelanden mewakili Pemerintah Belanda dan Letkol R Paswin Nata Diningrat selaku Basis co Jakarta Raya mewakili Pemerintah Republik Indonesia.

Penyerahan kekuasaan dilakukan di bawah pengawasan komisi tiga Negara (KTN).

Dengan terjadi penyerahan kekuasaan dari Pemerintah Belanda ke Pemerintah Republik Indonesia maka pada tanggal 24 Desember 1949 dipakai sebagai tanda lahirnya Kodam Jaya (dulu bernama Kodam V/Jaya).

Beberapa unsur penting yang menentukan tanggal 24 Desember 1949 sebagai hari jadi Kodam Jaya yaitu lahirnya organisasi Basis co Jakarta raya serta dilengkapi personel pada unsur-unsur Basis Co Jakarta Raya.

Sedangkan unsur penting lainnya adalah penandatanganan dokumen-dokumen peralihan kekuasaan atas wilayah Jakarta Raya dan penyerahan Badan-badan/Instansi-instansi Militer yang berada di Jakarta Raya dari Baisi Co Batavia en Emmolanden kepada Basis Co Jakarta Raya.

Sementara itu pada pertengahan Desember 1949 berangsur-angsur mulai berdatangan ke Jakarta, seperti Batalyon Kala Hitam dan Batalyon siluman yang memperkuat kedudukan Basis Co Jakarta Raya.

Dengan peralihan kekuasaan ini mulailah babak baru kekuasaan pemerintah dan militer berada di tangan Republik Indonesia. Selanjutnya Letkol R Taswin Natadiningrat ditunjuk sebagai Komandan Basis Komando Jakarta Raya.

Pada Januari 1950 sebutan Basis Co Jakarta Raya dirbah menjadi Komando Militer Pangkalan Jakarta Raya (KMP Jakarta Raya).

Sebab nama tersebut dirasakan kurang sesuai dengan semangat perjuangan dan perkembangan TNI Angkatan Darat.

Kemudian diubah sesuai dengan petunjuk dari Mabad pada 10 Mei 1950 tentang Komando Militer Kota menjadi Komando Militer Kota Besar Jakarta Raya (KMKB-DR). Saat bernama KMKB-DR, tongkat komando belum dijabat jenderal.

Mereka adalah:

-Komandan KMKB-DR pertama: Letkol R Taswin Natadiningrat (1949-1951.
-Komandan KMKB-DR kedua: Mayor Suhardi (1951-1952).
-Komandan KMKB-DR ketiga: Mayor D Kosasih (1952-1953).
-Komandan KMKB-DR keempat: Letkol Akil Prawiradirja (1953-1955).
-Komandan KMKB-DR kelima: Letkol Sambas Atmadinata (1955-1956).
-Komandan KMKB-DR keenam: Mayor DJuhro Sumitradilaga (1956-1957).
-Komandan KMKB-DR ketujuh: Mayor E Dachyar (1957-1959).
- Komandan KMKB-DR kedelapan: Kolonel Umar Wirahadi Kusuma (1959-1960).

Sesuai dengan perkembangan Negara Republik Indonesia serta situasi yang mempengaruhinya, maka Kepala Staf Angkatan Darat mengeluarkan Surat Perintah Nomor SP 1671 / 10 /1959 tertanggal 24 Desember 1959 tentang pelaksanaan persiapan penyerahan tanggung jawab KMKB-DR dan penunjukan formatur Kodam V/Jayakarta.

Kemudian Surat Perintah Nomor SP 1672/10/1959 tertanggal 24 Oktober 1959 mengenai perubahan KMKB-DR menjadi Komando Daerah Militer V/Jayakarta disingkat Kodam V/Jaya.

Setelah persiapan penyerahan tanggung jawab KMKB-DR dan formatur Kodam V/Jaya sepenuhnya selesai, maka pada 19 Januari 1960 tepatnya pukul 09.00 WIB bertempat di lapanngan Banteng, Jakarta Pusat, dilakukan upacara peresmian Kodam V/Jaya dan penyematan Lencana Jabatan Panglima Komando Daerah Militer V/Jayakarta oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) kepada Kolonel Inf Umar Wirahadikusuma.

Dalam perkembanganya Kodam V/Jaya yang selanjutnya disebut Kodam Jaya, telah beberapa kali mengalami pergantian Panglima.

Berikut daftar Mayjen yang pernah penduduki jabatan Pangdam Jaya:

1. Mayor Jenderal TNI Umar Wirahadikusumah (1960-1965).
2. Mayor Jenderal TNI Amir Machmud (1965-1969).
3. Mayor Jenderal TNI Makmun Murod (1969-1970).
4. Mayor Jenderal TNI Poniman (1970-1973).
5. Mayor Jenderal TNI Gustaf Hendrik Mantik (1973-1977).
6. Mayor Jenderal TNI Norman Sasono (1977 -1982).
7. Mayor Jenderal TNI Try Sutrisno (1982- 1985).
8. Mayor Jenderal TNI Soegito (1985-1988).
9. Mayor Jenderal TNI Soerdi Soedirdja (1988-1990).
10. Mayor Jenderal TNI K Harseno (1990-1993).
11. Mayor Jenderal TNI H Abdullah Makhmud Hendropriyono (1993-1994).
12. Mayor Jenderal TNI Wiranto (1994-1996).
13. Mayor Jenderal TNI Sutiyoso (1996-1997).
14. Mayor Jenderal TNI Sjafrie Sjamsoeddin (1997-1998).
15. Mayor Jenderal TNI Djaja Suparman (1998-1999).
16. Mayor Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu (1999-2000).
17. Mayor Jenderal TNI Slamet Kirbiantoro (2000-2001).
18. Mayor Jenderal TNI Bibit Waluyo (2001-2002).
19. Mayor Jenderal TNI A Yahya (2002-2003).
20. Mayor Jenderal TNI Djoko Santoso (2003-2004).
21. Mayor Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo (2004-2006).
22. Mayor Jenderal TNI Liliek AS Sumaryo (2006-2007).
23. Mayor Jenderal TNI Johanes Suryo Prabowo (2007-2008).
24. Mayor Jenderal TNI Darpito Pudyastungkoro (2008-2010).
25. Mayor Jenderal TNI Marciano Norman (2010-2011).
26. Mayor Jenderal TNI Waris (Maret 2011 – Agustus 2012).
27. Mayor Jenderal TNI E Hudawi Lubis (Agustus 2012 – 21 Maret 2014).
28. Mayor Jenderal TNI Mulyono (21 Maret 2014 – 26 September 2014).
29. Mayor Jenderal TNI Agus Sutomo (26 September 2014 – 17 September 2015).
30. Mayor Jenderal TNI Teddy Lhaksmana WK (17 September 2015 – 27 Februari 2017).
31. Mayor Jenderal TNI Jaswandi (27 Februari 2017-9 Maret 2018_.
32. Mayor Jenderal TNI Joni Supriyanto (9 Maret 2018 – 31 Januari 2019).
33. Mayor Jenderal TNI Eko Margiyono (31 Januari 2019 – 27 Juli 2020)
34. Mayjen TNI Dudung Abdurachman (27 Juli 2020 – 8 Juni 2021)
35. Mayjen TNI Mulyo Aji (8 Juni 2021 – Januari 2022).
36. Mayjen TNI Untung Budiharto (Januari 2022) (*)

 

FOLLOW US