JAKARTA - Petani Bill Pannbacker mendapat telepon awal bulan ini dari perwakilan TC Energy Corp, yang memberitahunya bahwa Keystone Pipeline, yang mengalir melalui tanah pertaniannya di pedesaan Kansas, mengalami kebocoran minyak.

Tapi dia tidak siap dengan apa yang dia lihat di tanahnya, yang dia miliki bersama istrinya, Chris. Minyak telah keluar dari pipa dan melapisi apa yang dia perkirakan hampir satu hektar padang rumput di atas pipa, yang terletak di sebuah lembah.

Rerumputan dihitamkan dengan pengencer bitumen, salah satu minyak mentah paling kental, yang diangkut dari Kanada ke Teluk Meksiko.

Pecahnya pipa pada 7 Desember adalah yang ketiga dalam lima tahun terakhir untuk Keystone Pipeline, dan yang terburuk dari ketiganya - lebih dari 14.000 barel minyak mentah telah tumpah dan pembersihan diperkirakan akan memakan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan.

TC belum mengatakan kapan perbaikan dapat diselesaikan dan ruas pipa sepanjang 96 mil (155 km) akan dimulai kembali. Kru akan tetap sibuk di lokasi selama liburan dan penyelesaian pembersihan tergantung pada cuaca dan faktor lainnya, kata perusahaan Kanada itu dalam sebuah pernyataan.

"Kami berkomitmen untuk memulihkan daerah yang terkena dampak ke kondisi semula atau lebih baik."

Dua tumpahan Keystone sebelumnya terjadi di area tak berhubungan di North Dakota dan South Dakota. Kansas dengan populasi lebih dari 1.000 penduduk, kota ini dikelilingi oleh pertanian tempat menanam gandum, jagung, kedelai, dan ternak. Tumpahan di Washington County mempengaruhi tanah milik beberapa orang.

Lembah yang dulunya sepi saat ini menjadi lokasi konstruksi yang ramai dengan sekitar 400 kontraktor, staf dari operator jalur pipa TC Energy, dan pejabat federal, negara bagian, dan lokal. Mereka bekerja hingga larut malam, meninggalkan pancaran cahaya dari lampu intensitas tinggi yang terlihat dari jarak bermil-mil jauhnya.

Derek, wadah penyimpanan, peralatan konstruksi, dan kendaraan membentang lebih dari setengah mil dari lokasi retakan. Lembah itu hampir menjadi kota kecil, dengan beberapa gubuk bergaya Quonset didirikan untuk para pekerja.

Foto udara menunjukkan petak tanah besar yang menghitam yang hampir terlihat seperti benda di udara yang membuat bayangan di atas tanah. Pannbacker mengatakan bahwa padang rumput digunakan untuk penggembalaan dan melahirkan sapi, tetapi dengan berakhirnya musim melahirkan, tidak ada ternak di sana pada saat itu.

Rerumputan yang menghitam minyak di tanah, yang dimiliki oleh Pannbacker dan saudara perempuannya sebagai bagian dari kepercayaan keluarga, kini telah hilang sama sekali. Itu terkikis dan sekarang terbatas pada gundukan tanah raksasa yang terlihat lebih gelap di bagian bawah. Tapi tetesan minyak pada tumbuhan di atas bukit masih terlihat.

Tinggal di pedesaan Kansas, para Pannbacker terbiasa bersiap menghadapi cuaca buruk, tetapi bukan tumpahan minyak. Penduduk sebagian besar tidak peduli meskipun terjadi kecelakaan, meskipun daerah tersebut akan menyerupai lokasi kerja dalam waktu dekat.

“Berapa banyak orang yang mengalami tumpahan minyak? Siapa yang tahu seperti apa?" kata Chris Pannbacker. "Ini tidak seperti tornado atau bencana alam."

Perwakilan Negara Bagian Kansas Lisa Moser dalam posting Facebook mengatakan ada 14 pemilik tanah yang diberi kompensasi atas tumpahan atau penggunaan properti mereka selama pembersihan.

TC mengatakan sedang mendiskusikan kompensasi dengan pemilik tanah tetapi akan merahasiakan detailnya. Perusahaan mengatakan telah tetap berhubungan secara teratur dengan pemilik tanah. Pannbacker mengatakan TC belum membahas kompensasi dengan mereka.

Pannbacker mengatakan dia tidak mengharapkan rumput di padang rumput untuk kembali setidaknya selama dua atau tiga tahun; ada situs sumur di padang rumput yang digunakan untuk ternak yang juga tidak akan mereka gunakan.