• Ototekno

Meta Ancam Tarik Berita dari Platformnya Jika AS Sahkan RUU Media

Asrul | Rabu, 07/12/2022 01:10 WIB
Meta Ancam Tarik Berita dari Platformnya Jika AS Sahkan RUU Media Ilustrasi (foto: Fortune)

Jakarta - Meta Platforms Inc., mengancam akan menarik berita dari platformnya jika Kongres Amerika Serikat (AS) meloloskan Rancangan Undang-Undang (RUU) yang bertujuan untuk memudahkan organisasi berita bernegosiasi secara kolektif dengan perusahaan seperti Google dan Alphabet Inc. Facebook.

Undang-Undang serupa pernah disahkan di Australia dan menyebabkan konten berita di Facebook ditangguhkan. Meta mengklaim platform mereka memberikan peningkatan lalu lintas ke outlet berita.

"Jika Kongres meloloskan undang-undang jurnalisme yang dianggap buruk sebagai bagian dari undang-undang keamanan nasional, kami akan dipaksa untuk mempertimbangkan menghapus berita dari platform kami sama sekali daripada tunduk pada negosiasi yang dimandatkan pemerintah yang secara tidak adil mengabaikan nilai apa pun yang kami berikan kepada outlet berita melalui peningkatan lalu lintas dan langganan," tulis Stone selaku juru bicara Meta dikutip reuters pada Selasa (6/12).

Undang-undang yang dikenal sebagai Journalism Competition and Preservation Act (JCPA) diperkenalkan di Kongres oleh Senator Minnesota Amy Klobuchar. Ini akan memberi penerbit dan penyiar kekuatan yang lebih besar untuk secara kolektif melakukan tawar-menawar dengan perusahaan media sosial untuk bagian yang lebih besar dari pendapatan iklan.

"Undang-undang Persaingan dan Pelestarian Jurnalistik gagal mengenali fakta utama: penerbit dan penyiar menempatkan konten mereka sendiri di platform kami karena menguntungkan mereka - bukan sebaliknya," tambahnya.

Sebaliknya, Perusahaan media justru berpendapat, Meta menghasilkan uang dalam jumlah besar dari artikel berita yang dibagikan di platform. Selama pandemi banyak kantor berita yang berjuang, khususnya berita lokal. Di saat yang sama, Meta mendapat keuntungan besar.

Namun, pernyataan media di atas justru dianggap salah, juru bicara Meta mengatakan "untuk Facebook, keuntungan bisnis dari berita sangat minim. Berita menghasilkan kurang dari empat persen konten yang dilihat orang di umpan berita mereka," ujarnya.

 

FOLLOW US