• News

Presiden Korea Selatan Minta Sopir Mogok Kembali Bekerja Disertai Ancaman

Yati Maulana | Senin, 05/12/2022 11:01 WIB
Presiden Korea Selatan Minta Sopir Mogok Kembali Bekerja Disertai Ancaman Kontainer berisi ban ditumpuk di pekarangan pabrik ban pada hari ke-11 pemogokan pengemudi truk di Daejeon, Korea Selatan 4 Desember 2022. Foto: Reuters

JAKARTA - Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol pada hari Minggu memerintahkan persiapan untuk memperluas pesanan kembali bekerja di luar industri semen di tengah pemogokan pengemudi truk yang berkepanjangan.

Ribuan pengemudi truk Korea Selatan telah melakukan pemogokan selama lebih dari 10 hari, dengan negosiator pemerintah dan serikat pekerja tidak membuat kemajuan dalam ketidaksepakatan atas aturan upah minimum.

Yoon, seorang konservatif, pada hari Selasa meminta perintah "mulai bekerja", yang pertama dalam sejarah negara itu, pada 2.500 pengemudi di industri semen, mengharuskan mereka untuk kembali ke jalan atau menghadapi hukuman.

Pada hari Minggu Yoon meminta menteri pemerintah untuk membuat persiapan untuk mengeluarkan perintah kembali bekerja di sektor-sektor seperti penyulingan minyak dan pembuatan baja, di mana kerusakan tambahan diperkirakan terjadi, kata juru bicara Lee Jae-myoung dalam sebuah pernyataan.

Yoon menyerukan hukuman bagi mereka yang melanggar undang-undang selama pemogokan, memerintahkan para menteri untuk mengambil tindakan untuk meminimalkan kerusakan, seperti mempekerjakan pengemudi alternatif, personel militer, dan peralatan militer.

"Saya tidak bisa tidak menganggap pemogokan yang direncanakan ini sebagai tindakan bermotivasi politik, daripada tindakan yang bertujuan untuk mewakili hak-hak pekerja," kata Yoon, menurut Lee, menandakan reaksi yang berpotensi keras dari pemerintah.

"Menahan kehidupan rakyat dan ekonomi nasional sebagai sandera pada saat kesulitan ekonomi ini membuat kelangsungan hidup pekerja yang lemah dan tidak terorganisir lebih sulit dan merampas pekerjaan masa depan generasi mendatang dan masyarakat umum," kata Yoon.

Pemogokan tersebut telah mengganggu rantai pasokan Korea Selatan, dan menelan biaya pengiriman yang hilang sebesar 1,6 triliun won ($1,2 miliar) selama tujuh hari pertama, kata kementerian industri pada hari Kamis.

Pemerintah mengatakan tidak akan memperluas sistem upah minimum untuk pengemudi truk lebih dari tiga tahun. Serikat pekerja mengatakan itu harus permanen dan cakupannya lebih luas.

Ribuan orang berdemonstrasi di pusat kota Seoul pada hari Sabtu untuk mendukung tuntutan para pengemudi truk.

FOLLOW US