• News

4 Desember Hari Konservasi Kehidupan Liar Sedunia, Lestarikan Flora Fauna yang Terancam Punah

Tri Umardini | Minggu, 04/12/2022 08:30 WIB
4 Desember Hari Konservasi Kehidupan Liar Sedunia, Lestarikan Flora Fauna yang Terancam Punah 4 Desember Hari Konservasi Kehidupan Liar Sedunia, Lestarikan Flora Fauna yang Terancam Punah. (FOTO: UNWTO)

JAKARTA - Hari Konservasi Kehidupan Liar Sedunia atau World Wildlife Conservation Day diperingati setiap tahun pada 4 Desember.

Hari ini telah ada sejak tahun 2012. Hari Konservasi Kehidupan Liar dibuat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya melestarikan flora dan fauna yang terancam punah.

Hari ini menjadi momentum untuk menyadari, merenung dan mengatasi masalah yang mengancam keseimbangan keanekaragaman hayati satwa liar di dunia.

Sebagaimana diketahui, keserakahan manusia menyebabkan kerusakan ekosistem satwa liar yang tidak dapat diperbaiki.

Aktivitas berburu dan membantai spesies satwa liar telah mengancam keberadaan berbagai makhluk hidup dan mendorongnya ke ambang kepunahan.

Permintaan akan bagian hewan dan produk hewan ilegal di pasar gelap menjadi salah satu faktor utama yang mendorong perburuan terus terjadi.

** Sejarah Hari Konservasi Kehidupan Liar Sedunia

Dikutip dari nationaltoday, Hari Konservasi Kehidupan Liar Sedunia adalah kesempatan untuk menyadari, berefleksi, dan mengambil tindakan terhadap isu-isu yang mengancam keseimbangan keanekaragaman hayati satwa liar di planet ini.

Didorong oleh permintaan akan bagian dan produk hewani ilegal di pasar gelap, manusia telah berburu, memburu, dan membantai beberapa spesies satwa liar hingga berada di ambang kepunahan.

Campur tangan manusia dalam ekosistem alami dunia telah berlangsung selama berabad-abad.

Di dunia modern, saat manusia melakukan perjalanan dan menetap di berbagai belahan dunia, mereka membuka lahan untuk pertanian, menebangi hutan untuk pembuatan kapal, dan mulai berburu dan menjebak untuk mendapatkan uang.

Selama bertahun-tahun, perburuan dan perburuan satwa liar menjadi lebih umum dan populasi satwa liar mulai menurun di seluruh dunia.

Pada tanggal 8 November 2012, Hillary Clinton, Menteri Luar Negeri saat itu, mengeluarkan ajakan bertindak untuk meningkatkan kesadaran dan melibatkan para pelestari dan penggemar satwa liar tentang Hari Konservasi Satwa Liar Sedunia.

Dia juga menguraikan strategi Gedung Putih untuk mengatasi masalah global perdagangan satwa liar.

Sayangnya, bahkan saat ini, perdagangan ilegal spesies langka di pasar gelap terus meningkat.

Meskipun pemerintah di seluruh dunia mencoba yang terbaik dan, dalam beberapa kasus, berhasil menghentikan tindakan ini, tidak semua spesies aman dari pemburu liar.

Hal ini tidak hanya mempengaruhi satwa liar tetapi juga kehidupan jutaan orang yang tinggal di dalam atau dekat dengan kawasan hutan di berbagai belahan dunia.

Jadi, sudah saatnya kita bertindak dan bekerja sama untuk melestarikan dan melindungi satwa liar untuk memastikan kelangsungan hidup mereka.

** Garis Waktu Hari Konservasi Kehidupan Liar Sedunia

1. Tahun 1600-an Munculnya Permukiman Eropa
Penjelajah Eropa tiba di Amerika dan mulai berburu satwa liar untuk pasar Eropa.

2. Tahun 1910-an Kepedulian terhadap Populasi Satwa Liar
Pemburu dan konservasionis membentuk organisasi untuk mendukung hukum perburuan dan restorasi satwa liar.

3. Tahun 1969 Undang-Undang Konservasi Spesies Langka

Presiden Richard Nixon meloloskan Undang-Undang Konservasi Spesies Terancam Punah, menetapkan perlindungan bagi spesies terancam dan hampir punah.

4. Tahun 2012 Panggilan untuk Bertindak

Menteri Luar Negeri Hilary Clinton mendesak para konservasionis untuk meningkatkan kesadaran pada Hari Konservasi Margasatwa Sedunia pada 4 Desember. (*)

 

FOLLOW US