• Info MPR

Wakil Ketua MPR Dorong Perempuan Masuk Sistem Dalam Proses Pembangunan Bangsa

Akhyar Zein | Kamis, 24/11/2022 22:10 WIB
Wakil Ketua MPR Dorong Perempuan Masuk Sistem Dalam Proses Pembangunan Bangsa Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat saat membuka acara Temu Tokoh Nasional MPR RI di Pondok Pesantren Hasyim Asyari, Bangsri, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Kamis (24/11).(foto: Humas MPR)

JAKARTA - Perempuan sebagai Ibu bangsa memiliki legitimasi untuk berperan lebih besar dalam mewujudkan Indonesia sebagai bangsa yang kuat dan bersatu.

"Perempuan di dalam keluarga jelas memiliki peran sentral, tetapi mengapa kekuatan alami itu belum berhasil dibawa ke sektor formal. Kita perlu mendorong perempuan masuk dalam sistem dalam proses pembangunan bangsa," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat saat membuka acara Temu Tokoh Nasional MPR RI bertema Meneguhkan Peran Ulama Perempuan untuk Memperkuat Kebangsaan, di sela penyelenggaraan Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) II di Pondok Pesantren Hasyim Asy`ari, Bangsri, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Kamis (24/11).

Saat ini, ujar Lestari, banyak permasalahan bangsa yang harus kita hadapi. Melalui pelaksanaan KUPI II ini para perempuan diharapkan ikut aktif mempengaruhi kebijakan dalam upaya menjawab berbagai tantangan itu.

Menurut Lestari, KUPI adalah salah satu kekuatan yang luar biasa yang bisa mewujudkan peningkatan partisipasi perempuan di ruang publik.

Jadi apa pun partai dan golongannya para perempuan harus membuka kesempatan seluas-luasnya agar mampu melakukan perubahan dari dalam sistem ketatanegaraan yang kita jalankan.

Apalagi saat pandemi kita dipacu untuk melakukan banyak perubahan. Sebelumnya, bangsa ini juga menghadapi lompatan-lompatan teknologi yang belum sepenuhnya bisa kita antisipasi sejumlah dampaknya.

Pada kesempatan itu, Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu juga mengingatkan para hadirin tentang pentingnya empat pilar kebangsaan seperti Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, UUD 1945 dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam keseharian.

Keempat konsensus kebangsaan itu harus menjadi nafas setiap anak bangsa, termasuk para anggota KUPI, dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Lestari berharap di era ini para anggota KUPI dapat berperan dalam mengisi pembangunan dan mampu menjadi agen pemersatu bangsa.

Apalagi, ujarnya, tantangan global seperti resesi ekonomi dan pemikiran-pemikiran besar yang mendorong gerakan ekstrim kiri mau pun kanan berpotensi mengancam bangsa.

"Kita harus bersatu untuk menangkal para anasir yang membawa berbagai ancaman tersebut ke tanah air. Saya yakin para anggota KUPI mampu mendidik anak bangsa untuk mewujudkan bangsa ini menjadi bangsa yang kuat dan bersatu," pungkasnya.

FOLLOW US