• Kabar Pertanian

Penyuluh dan Fasilitator Desa di Kabupaten Buol Fokus Pemberdayaan Masyarakat

Agus Mughni Muttaqin | Rabu, 23/11/2022 20:15 WIB
Penyuluh dan Fasilitator Desa di Kabupaten Buol Fokus Pemberdayaan Masyarakat Rakor yang digelar di Tanjung Dako, salah satu wisata destinasi wisata Kabupaten Buol, pada Sabtu (19/11)

Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) adalah hal yang sangat penting untuk membangun pertanain yang maju, mandiri dan modern.

"Salah satu fokus Kementan dalam mengembangkan pertanian adalah meningkatkan kualitas SDM. Karena SDM memegang peran paling penting dalam hal tersebut," katanya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengatakan upaya peningkatan kualitas SDM tidak pernah berhenti dilakukan.

"Dengan memanfaatkan BPP Kostratani yang didukung fasilitas internet, penguatan SDM tidak pernah berhenti dilakukan. Kita lakukan bimtek dan pelatihan secara daring dan bisa diikuti peserta dari seluruh Indonesia," katanya.

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Buol melaksanakan kegiatan rapat koordinasi (Rakor) yang berfokus pada kegiatan evaluasi progres pekerjaan penyuluh dan fasilitator desa (FD) selama tahun 2022.

Rakor yang digelar di Tanjung Dako, salah satu wisata destinasi wisata Kabupaten Buol, pada Sabtu (19/11) dihadiri District Programme Management Office (DPMO), Penyuluh, FD, serta Tenaga Ahli Kabupaten Buol.

Dalam sambutannya, Sekertaris DKPP Kabupaten Buol, Mohamad Qasim menjelaskan bahwa semua tim mulai dari DPMO, Penyuluh dan FD harus mengejar aspek jangka panjang dan bukan hanya berfokus pada investasinya.

"Untuk mencapai aspek jangka panjangnya, maka kita harus fokus pada aspek pemberdayaannya agar multiplayer efeknya atau efek dominonya bisa didapat," jelasnya.

Mohamad Qasim menambahkan, cara mengelola program harus lebih ditingkatkan termasuk sumber daya penyuluh dan FD.

"Sekarang sudah saatnya untuk memetakan siapa Penyuluh maupun FD yang masih akan lanjut bekerja, dan siapa yang sudah tidak ingin lanjut lagi," ujarnya.

"Saya meminta setiap komponen baik itu DPMO, PPL, dan FD agar membuat perencanaan, sehingga bekerja lebih terarah dan dapat menghemat waktu dan cost," sambungnya.

Sejalan dengan itu, Manager Program READSI Kabuparen Buol, Nurhayati Mentemas mengatakan, rapat koordinasi kali ini merupakan evaluasi kinerja bagi teman-teman penyuluh dan FD terhadap capaian progres kegiatan tahun 2022 serta penyampaian kegiatan untuk tahun 2023.

"Saya berharap agar semua pekerjaan tahun ini yang masih tertinggal segera dipercepat penyelesaiannya dan sudah harus rampung di akhir pekan ini " harap Nurhayati Mentemas.

Dalam kesempatan itu juga, Tenaga Ahli Program READSI Kabupaten Buol, Abdul Hamid Laindjong menjelaskan capaian-capaian kegiatan pemberdayaan dari FD di lapangan sudah sampai ke tahap pembentukan Kelompok Ekonomi Produktif (KEP).

"Saya telah melakukan monitoring ke desa-desa binaan, semua desa memiliki hasil olahan kerajinan yang merupakan cikal bakal syarat pembentukan KEP, hanya saja hasil dari olahan-olahan tersebut masih terkendala pada penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB) dan dokumen-dokumen lainnya," katanya.

Ia menambahkan, jenis kelembagaan seperti Koperasi Tani terdapat sembilan buah yang merupakan bentukan Program IFAD sebelumnya, dan hanya tertinggal satu koperasi saja yang masih aktif yang berada di Desa Pijimulyo, sisanya sudah fakum, data ini bersumber dari hasil identifikasi ke Dinas Koperasi Kabupaten.

FOLLOW US