• Kabar Pertanian

Kementan Optimalkan Digitalisasi Penyuluhan Dongkrak Produktivitas Pertanian

Agus Mughni Muttaqin | Senin, 21/11/2022 11:15 WIB
Kementan Optimalkan Digitalisasi Penyuluhan Dongkrak Produktivitas Pertanian Agenda Ngobrol Asyik (Ngobras) volume 47 bertemakan digitalisasi penyuluhan pertanian dilaksanakan pada Selasa (15/11/2022) di AOR BPPSDMP Kementan secara virtual. (Foto: Ist)

JAKARTA - Era industri 4.0 tidak bisa terhindarkan lagi. Oleh karena itu, penyuluh harus dapat meningkatkan kemampuan diri dari kemampuan dalam Informasi Teknologi (IT) dan penyerapan teknologinya.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengharapkan inovasi teknologi revolusi industri 4.0 dapat menarik minat generasi muda untuk menumbuh kembangkan sektor pertanian dan dengan seiringnya berjalannya waktu lebih mencintai pertanian dan mau berusaha tani di sektor pertanian.

"Tantangan petani dalam merespons pertanian 4.0 yaitu peralatan pertanian analog, keterampilan memanfaatkan media, infrastruktur telekomunikasi di perdesaan, keamanan data pertanian, manajemen big data dan integrasi data aplikasi pertanian. Tantangan tersebut akan menjadi peluang dengan menerapkan teknologi digitalisasi di sektor pertanian," ujar Mentan Syahrul.

Lebih lanjut Mentan Syahrul mengungkapkan, saat ini agenda utama pertanian era 4.0 yaitu transformasi digital sektor pertanian serta pengembangan dan pemanfaatan teknologi digital bidang pertanian.

Sementara itu agenda Ngobrol Asyik (Ngobras) volume 47 bertemakan digitalisasi penyuluhan pertanian dilaksanakan pada Selasa (15/11/2022) di AOR BPPSDMP secara virtual, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi mengatakan, pertanian sekarang harus beralih dari tradisional ke modern dengan memenfaatkan alat-alat pertanian Internet of Things (IOT).

"Jadi mau tidak mau atau suka tidak suka, penyuluh harus masuk ke era 4.0 yang kini sudah menghasilkan teknologi yang lebih efisien dan produktivitas tinggi," tuturnya.

Menurut Dedi, dengan adanya digitalisasi penyuluhan dapat meningkatkan efisiensi dan pencapaian tujuan penyuluhan untuk mendongrak produktivitas pertanian.

Narasumber Ngobras, Yarta Very merupakan penyuluh pertanian kota Prabumulih propinsi Sumatera Selatan. Pada paparannya ia menjelaskan bahwa peran utama penyuluhan digital memenuhi kebutuhan petani atas informasi atau inovasi teknologi yang terjangkau, relevan dan dapat diandalkan, penyuluh berperan sebagai fasilitator dan penyaring informasi.

"Di era 4.0 telah ada media sosial yaitu sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia," jelas Yarta very.

Selanjutnya Yarta Very mengatakan bahwa jenis atau konten yang disampaikan di media sosial antara lain berita atau materi penyuluhan, inovasi teknologi, komoditi pertanian, kegiatan atau aktivitas penyuluhan.

"Salah satu media sosial yaitu youtube memiliki berbagai keuntungan diantaranya mudah mendapatkan materi konten, mendapatkan poin dan koin, materi penyuluhan jangkauannya lebih luas dan berjumpa dengan orang-orang hebat," imbuhnya.

FOLLOW US