JAKARTA - Rusia mengatakan pihaknya melarang masuknya 52 politisi Irlandia termasuk Perdana Menteri Micheal Martin. Larangan itu muncul karena Rusia menuduh Dublin melakukan "kampanye propaganda anti-Rusia yang agresif".

Larangan itu, juga termasuk kepada Wakil Perdana Menteri Leo Varadkar, menteri luar negeri, kehakiman dan keuangan dan sejumlah anggota parlemen - adalah yang terbaru dalam rentetan langkah simbolis Rusia terhadap tokoh-tokoh terkemuka dari negara-negara Barat yang mengutuk perangnya di Ukraina.

Perdana Menteri Martin, yang diberitahu tentang sanksi saat berbicara di parlemen, mengatakan itu adalah perkembangan baru dan "Saya rasa saya belum pernah diberi sanksi sebelumnya".

Dia mengatakan sanksi "adalah bagian dari perang propaganda yang lebih luas yang dilancarkan oleh Rusia" dan mengatakan bahwa "kepala dingin selalu diperlukan dalam situasi seperti ini".

Sebagai anggota Uni Eropa, Irlandia telah bergabung dalam sanksi terhadap Rusia atas invasi 24 Februari dan kedua negara telah mengusir beberapa diplomat masing-masing.

Moskow juga menuntut permintaan maaf pada bulan Maret setelah seorang pria mengendarai truk melewati gerbang kedutaan Dublin untuk memprotes perang.