• Musik

Google Doodle Merayakan Angklung, Instrumen Musik Tradisional Indonesia yang Mendunia

Tri Umardini | Rabu, 16/11/2022 13:35 WIB
Google Doodle Merayakan Angklung, Instrumen Musik Tradisional Indonesia yang Mendunia Google Doodle Hari Ini Merayakan Angklung, Instrumen Musik Tradisional Indonesia yang Mendunia. (FOTO: GOOGLE)

JAKARTA - Alat musik angklung ini akan muncul ketika membuka laman URL Google.com.

Selain itu, alat musik angklung juga bakal menggema di hajatan pesta sepak bola terbesar dunia, Piala Dunia 2022 Qatar.

Di laman Google.com kini terlihat ilustrasi enam sosok orang yang masing-masing merepresentasikan huruf atau karakter Google, dengan masing-masing memegang angklung.

Enam orang dalam ilustrasi Google tersebut memakai baju dengan desain dan warna berbeda, namun memiliki satu kesamaan, yaitu memegang dan memainkan sebuah angklung.

Ilustrasi enam orang memainkan Angklung tersebut merupakan doodle terbaru hari ini di laman Google.

Lewat ilustrasi ini, Google Doodle memilih tema Merayakan Angklung.

Mengapa Google memilih tema Merayakan Angklung di hari ini?

Hari ini, tepat tanggal 16 November merupakan salah satu hari penting bagi instrumen musik tradisional penting yang ada di dunia.

Jadi, Angklung bukan hanya penting untuk Indonesia lho.

Diketahui, United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) resmi menjadikan Angklung sebagai Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan asal Indonesia pada 16 November 2010 lalu.

Berarti sudah sekitar 12 tahun alat musik Angklung sudah diakui dunia sebagai sebuah warisan yang unik dan harus dilestarikan.

Untuk mengetahui, seluk-beluk Angklung juga bisa dengan cara mengeklik Google Doodle yang menampilkan Angklung tadi.

Ketika Doodle tersebut diklik, halaman Google akan menampilkan hasil pencarian dengan kata kunci "Angklung".

Mulai dari sejarah, berita, gambar, dan informasi lainnya yang berkaitan dengan Angklung.

** Sejarah Angklung

Dikutip dari berbagai sumber, Angklung adalah salah satu alat musik tradisional Indonesia yang terbuat dari bambu.

Alat musik tradisional ini dikenal sebagai alat musik yang berasal dari tanah Sunda yaitu Jawa Barat.

Berbeda dengan alat musik tradisional lainnya yang cara memainkannya dipukul atau ditiup.

Cara memainkan Angklung terbilang sangat unik, karena dilakukan dengan cara digetarkan atau digoyangkan.

Alat musik tradisional Angklung ini terdiri dari dua, tiga, atau empat bambu yang memiliki susunan dua, tiga, dan empat nada.

Adapun alat musik bernada ganda ini sudah dikenal di Indonesia sejak ratusan tahun lalu.

Kala itu, bunyi Angklung digunakan sebagai pemujaan terhadap Nyai Sri Pohaci, yang merupakan lambang dari Dewi Sri atau biasa disebut dewi kesuburan atau dewi padi.

Selain untuk pemujaan, kisah yang tercatat dalam Kidung Sunda mengatakan bahwa alat musik ini juga dimainkan untuk memacu semangat para prajurit saat berperang.

Seiring perkembangan zaman, Angklung masih digunakan sebagai alat musik untuk berbagai pertunjukan.

Setelah Proklamasi, pertunjukan Angklung ini dilakukan oleh tokoh angklung nasional, yaitu Daeng Soetigna dalam Perundingan Linggarjati 1946.

Daeng Soetigna juga dikenal dengan julukan Bapak Angklung Indonesia.

Sebab, ia berhasil menciptakan Angklung dengan tangga nada diatonik, sehingga alat musik tersebut dapat dimainkan secara harmonis bersamaan dengan alat musik lainnya.

Usaha dalam melestarikan Angklung sebagai alat musik tradisional ini dilanjutkan oleh sang murid, yaitu Udjo Ngalagena.

Seiring dengan kepopulerannya di mancanegara, maka akhirnya di tahun 2010, UNESCO menetapkan bahwa Angklung sebagai warisan budaya yang perlu dilestarikan.

** Angklung Menggema di Piala Dunia Qatar

Dalam gelaran Piala Dunia 2022 Qatar, musik Angklung juga bakal ikut menyemarakkan.

Diketahui, Piala Dunia 2022 Qatar bakal digulirkan mulai 20 November hingga 18 Desember 2022 mendatang.

Sebagai tuan rumah, Qatar menggandeng banyak pihak untuk membuat Piala Dunia 2022 semakin semarak.

Dikutip dari berbagai sumber, salah satu pihak yang digandeng panitia penyelenggara Piala Dunia 2022 Qatar adalah Katara Cultural Village Foundation.

Katara merupakan pusat kebudayaan yang berlokasi di Doha dan kerap menampilkan pertunjukan teater, sastra, musik, seni visual, dan pameran.

Pada Piala Dunia 2022 kali ini, Katara bekerja sama denga kantor kedutaan berbagai negara untuk membuat pertunjukan seni guna menyambut turnamen sepak bola terakbar tersebut.

Dilansir dari laman resmi Katara, mereka bekerja sama dengan Kedutaan Besar Indonesia di Qatar menggelar ekshibisi musik angklung di Al-Ibdaa Courtyard Gedung Katara pada 18-28 November dari pukul 18.00 hingga 20.00 waktu setempat.

Adapun dalam pelaksanaan ekshibisi tersebut, Katara dan Kedutaan Besar Indonesia untuk Qatar juga bekerja sama dengan Saung Angklung Udjo Bandung.

"Mari datang dan jelajahi sekilas keindahan Indonesia, tidak hanya untuk menyaksikan pertunjukan spektakuler tetapi juga ambil bagian dalam acara unik ini dengan bisa belajar memainkan Angklung."

Adapun turnamen di Qatar kali ini akan menjadi edisi ke-22 dari Piala Dunia FIFA.

Turnamen tersebut merupakan Piala Dunia kedua di Asia setelah edisi 2002 di Korea Selatan dan Jepang sekaligus yang pertama digelar di kawasan Arab.

Pembukaan Piala Dunia 2022 akan dilangsungkan di Stadion Al Bayt, Al Khor, pada Minggu (20/11/2022).

Stadion berkapasitas 60.000 penonton tersebut juga akan menjadi arena laga pembuka Piala Dunia 2022 yang akan mempertemukan tuan rumah Qatar dengan wakil Amerika Selatan, Ekuador.

Laga Qatar vs Ekuador pada partai pembuka Piala Dunia 2022 tersebut bakal dilangsungkan setelah upacara pembukaan yakni pukul 23.00 WIB. (*)

 

FOLLOW US