• Bisnis

Beradaptasi Saat Pandemi, Bank DKI Raih Kinerja Positif di Kuartal III 2022

Eko Budhiarto | Sabtu, 12/11/2022 06:30 WIB
Beradaptasi Saat Pandemi, Bank DKI Raih Kinerja Positif di Kuartal III 2022 Bank DKI

JAKARTA - Bank DKI berhasil mencatatkan kinerja positif pada kuartal III 2022. Pencapaian ini diraih setelah perusahaan melakukan adaptasi kegiatan bisnis selama pandemi Covid-19.

Kinerja BUMD Perbankan ini bahkan
melebihi BPD lain berdasarkan pada tujuh indikator rasio keuangan, yakni CAR (Capital Adequacy Ratio), ROA (Return On Assets), ROE (Return on Equity), LDR (Loan to Deposits Ratio), BOPO (Belanja Operasional terhadap Pendapatan Operasional), Net Interest Margin (NIM), dan Giro Wajib Minimum (GWM).

"Melalui kecukupan modal tersebut, Bank DKI dapat menyalurkan kredit namun dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian," kata Direktur Ritel dan Syariah Bank DKI Babay Parid Wazdi dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (11/11/2022) malam.

Babay juga mengungkapkan dalam menghadapi tahun 2023, Bank DKI telah menyiapkan strategi transformasi di beberapa lini. Yakni transformasi bisnis, transformasi IT, dan transformasi sumber daya manusia yang dilakukan dalam menjaga pertumbuhan bisnis Bank DKI.

"Kami melakukan transformasi pinjaman digital sehingga menyalurkan kredit multiguna dan kredit mikro sekarang ini bisa dilakukan secara daring. Di bidang SDM, kita bahkan membentuk pusat pembelajaran untuk menggodok SDM Bank DKI. Bahkan kita ingin SDM kita menjadi sumber daya untuk DKI dan nasional," ucap Babay.

Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Arie Rinaldi menyampaikan sampai dengan kuartal III tahun 2022, Bank DKI membukukan pertumbuhan Laba bersih sebesar 28,83 persen secara tahunan (YoY), dari semula sebesar Rp564 miliar pada September 2021, menjadi sebesar Rp726 miliar pada September 2022.

Selain itu, Bank DKI juga mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 26,82 persen secara tahunan (YoY), dari sebelumnya Rp36,9 triliun di September 2021 menjadi Rp46,7 triliun pada September 2022.

Pertumbuhan kredit tersebut diikuti dengan perbaikan kualitas aset yang ditandai dengan penurunan rasio Non-Performing Loan (NPL) gross dari semula 2,93 persen pada September 2021, menjadi 1,81 persen pada September 2022 dengan Loan at Risk (LAR) 13,68 persen yang sebelumnya 17,32 persen di periode sama tahun lalu.

Dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK), Arie menyampaikan bahwa Bank DKI tetap mampu mencatatkan pertumbuhan sebesar 29,51 persen, dari semula sebesar Rp47,1 triliun pada September 2021, menjadi sebesar Rp60,9 triliun pada September 2022.

Berbagai pencapaian kinerja tersebut mendorong peningkatan total aset sebesar 26,90 persen dari semula Rp59,29 triliun pada September 2021, menjadi Rp75,24 triliun pada September 2022.

"Kemampuan Bank DKI untuk bertahan, bahkan memberikan pertumbuhan yang positif di tengah pandemi COVID-19 menjadi indikator keberhasilan dari program Transformasi 5.0 yang telah diinisiasi Bank DKI sejak tahun 2021," kata Arie.

Dengan kinerja yang positif tersebut, Bank DKI akhirnya berhasil menyabet penghargaan sebagai bank daerah terkuat dari sisi modal atau the strongest big regional bank by capital dalam gelaran CNBC Indonesia Awards 2022 di Jakarta.

 

FOLLOW US