JAKARTA - Para pejabat di kota-kota dan provinsi-provinsi China di seluruh negeri berusaha keras dalam membasmi wabah COVID-19 sporadis saat musim dingin mendekat. Mereka dengan cepat menutup tempat-tempat dan memberlakukan penguncian sementara yang lebih lama pada jutaan orang.

Kasus-kasus di China daratan mencapai 2.898 pada hari Minggu, melampaui 2.000 untuk hari kedua berturut-turut dan menekan kebijakan nol-COVID yang kontroversial di negara itu, yang telah melumpuhkan ekonomi dan membuat jengkel warganya.

Di provinsi Guangdong, pusat manufaktur Guangzhou telah melihat serentetan kasus selama seminggu terakhir yang telah menutup beberapa distrik. 1,8 juta penduduk Haizhu, atau sekitar 10% dari populasi Guangzhou, adalah yang paling parah terkena dampaknya.

Total kasus di Guangzhou naik menjadi 1.110 dari 24-30 Oktober dari 402 dalam periode tujuh hari sebelumnya. Ancaman penguncian besar-besaran akan mengguncang kota dan mengingatkan kembali pada penguncian dua bulan yang mengerikan yang dialami Shanghai beberapa bulan lalu.

Pada hari Senin, Shanghai Disney Resort mengatakan menutup seluruh resor mulai 31 Oktober karena tindakan pencegahan COVID di kota.

Selama seminggu terakhir, pihak berwenang berlomba untuk menangani kasus yang meningkat di Datong, Xining, Nanjing, Xian, Zhengzhou dan Wuhan yang memaksa tindakan penguncian sementara di beberapa lingkungan.

Lu Dongliang, sekretaris Komite Partai Kota Datong, bergegas kembali dari Kongres Partai pekan lalu untuk mengakses "situasi mengerikan di kota" lebih dari satu juta orang.

Datong, yang mencatat 288 kasus dari 27-30 Oktober, telah memberlakukan isolasi dan manajemen hotel yang lebih ketat, industri utama, dan perkeretaapiannya. Beberapa pejabat di kota dihukum karena lemahnya penegakan aturan COVID, menurut laporan media setempat.

Saat musim dingin semakin dekat, kota-kota utara, terutama yang dekat dengan perbatasan internasional, melihat jumlah kasus yang lebih tinggi dan dapat menghadapi pembatasan baru.

Mudanjiang di provinsi Heilongjiang, yang berbatasan dengan Korea Utara, memperpanjang penguncian sementara di beberapa daerah, menurut laporan media setempat. Dandong, Suihua, Ruili - kota-kota yang dekat dengan perbatasan Korea Utara, Rusia dan Myanmar masing-masing - sedang mengalami wabah.