• Bisnis

5 Mitos dalam Investasi Emas, Jangan Ragu Beli Logam Mulia

Tri Umardini | Rabu, 12/10/2022 13:30 WIB
5 Mitos dalam Investasi Emas, Jangan Ragu Beli Logam Mulia 5 Mitos dalam Investasi Emas, Jangan Ragu Beli Logam Mulia. (FOTO: SHUTTERSTOCK)

JAKARTA - Emas telah lama menjadi salah satu instrumen investasi yang paling banyak diminati meski sifatnya cenderung cocok untuk tujuan investasi jangka panjang.

Ada banyak alasan mengapa emas baik yang berupa emas perhiasan maupun emas batangan atau logam mulia, disukai investor.

Alasannya antara lain apapun situasinya emas dipercaya dapat menjadi lindung nilai.

Dikutip dari Bareksa, harga emas juga cenderung naik setiap tahunnya dan bisa dirasakan untuk investasi jangka panjang setidaknya lima tahun ke atas.

Kamu tertarik investasi juga tapi masih takut karena memikirkan sejumlah omongan alias mitos seputar investasi logam mulia?

Ada sejumlah mitos soal investasi emas yang beredar di masyarakat, namun seringnya menyesatkan dan bahkan merugikan.

Untuk kehati-hatian jangan sampai terjebak mitos investasi emas yang bisa menyesatkan bahkan merugikan, ada baiknya simak ulasan berikut.

Seperti dilansir dari laman resmi Sahabat Pegadaian, berikut lima mitos soal investasi emas :

1. Mitos Investasi Emas Harus Memiliki Banyak Uang

Ada pandangan keliru yang mengatakan bahwa untuk bisa berinvestasi emas harus memiliki banyak uang banyak atau mereka yang memiliki kekayaan besar.

Faktanya : emas merupakan investasi yang sangat fleksibel dan terjangkau bagi semua kalangan. Siapapun bisa membeli emas sesuai dengan kemampuannya, mulai dari 0,01 gram sekalipun. Tambahan fakta soal mitos pertama ini, investasi emas di Bareksa melalui fitur Bareksa Emas, bahkan minimal investasinya hanya Rp50 ribu.

2. Mitos Investasi Emas Berisiko Tinggi
Ada mitos yang menyebut kalau investasi emas berisiko tinggi. Padahal, semua jenis investasi pasti memiliki risikonya masing-masing.

Emas bisa menjadi diversifikasi portofolio yang sangat baik. Risiko investasi emas cenderung rendah bahkan bisa menjadi pelindung aset saat investasi lain sedang anjlok. Kelebihan inilah yang membuat investasi emas disebut sebagai investasi safe haven, karena tidak terpengaruh kondisi ekonomi maupun geopolitik.

Soal pengaruh geopolitik, tambahan fakta lainnya seperti terjadi saat ini di kala adanya konflik Rusia-Ukraina, emas menjadi pilihan banyak investor sebagai salah satu safe haven.

Di sisi lainnya emas juga tahan terhadap inflasi. Meskipun harganya cenderung naik dan turun, namun emas tidak pernah mencapai angka nol.

3. Mitos Emas Sulit Dibeli, Disimpan, dan Dijual

Mitos lain seputar investasi emas adalah sulit untuk dibeli. Padahal saat ini, membeli dan menjual emas bukanlah hal yang sulit dilakukan. Saat ini sudah banyak toko retail terpercaya termasuk dengan cara online yang menawarkan jual beli emas dengan aman.

Emas juga bisa dijual di mana saja, tidak hanya di toko tempat emas dibeli pertama kali. Soal ini, tambahan informasi adalah investasi emas di Bareksa Emas.

Untuk penyimpanan emas dalam jumlah besar, masyarakat bisa menyimpannya di brankas pribadi atau menyewa brankas dengan harga yang relatif terjangkau jika merasa menyimpan emas di rumah kurang nyaman.

4. Mitos Investasi Saham Perusahaan Emas Lebih Baik dari Emas Fisik

Investor, saham perusahaan penambangan emas memang bisa memberi beberapa pengaruh terhadap harga emas. Tapi kan, pengaruh tersebut naik dan turun.

Beberapa saham emas bisa naik lebih jauh dari harga emas jika memilih dengan tepat, tetapi saham juga bisa jatuh lebih jauh ketika harga emas turun.

Selain itu, saham perusahaan emas dinilai memiliki banyak risiko seperti manajemen, tekanan politik, masalah operasional dan lain sebagainya. Di sisi lain, emas merupakan bentuk tabungan nyata yang akan selalu bernilai.

5. Mitos Suku Bunga Naik Sebabkan Harga Emas Turun

Suku bunga cenderung naik dan turun, tetapi suku bunga riil yang cenderung berdampak pada emas. Suku bunga riil negatif terjadi ketika suku bunga lebih rendah dari inflasi, yang merupakan lingkungan positif untuk emas.

Ketika suku bunga riil berada di bawah nol, maka uang tunai dan obligasi tidak lagi efektif karena keuntungannya lebih rendah daripada inflasi.

Nah, hal ini membuat produk investasi tersebut kehilangan daya beli, terlepas dari berapa banyak yang bisa didapatkan.

Makanya tidak perlu heran kalau investor kemudian beralih ke aset yang menawarkan keuntungan di atas inflasi, atau setidaknya tidak akan kehilangan nilainya seperti emas.

Tidak Perlu Takut
Mitos-mitos seputar investasi emas yang berkembang tentu saja tidak harus dipercaya. Setiap jenis investasi pada dasarnya pasti memiliki risiko, hanya saja bentuknya berbeda-beda.

Makanya jangan ragu apalagi takut investasi untuk memulai investasi emas hanya karena mitos yang belum jelas kebenarannya.

Sebelum berinvestasi termasuk investasi emas, pastikan lebih dahulu instrumen investasi ini cocok dengan profil risiko kamu ya. (*)

FOLLOW US